Ini Titipan Buruh Pada Gus Ipul

Sementara itu soal BPJS, Gus Ipul mengatakan kedepannya nanti perlu ada terobosan dari pemerintah provinsi untuk percepatan penambahan jumlah perserta.
Kampanye Gus Ipul ke Buruh Jawa Timur. Calon Gubernur Jatim Saifullah Yusuf saat bersama pengurus Aliansi Buruh/Pekerja Jatim. (Lut)

Surabaya (Tagar 22/3/2018) - Kesempatan bertemu dengan Calon Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) tidak disia-siakan sejumlah organisasi buruh. Mereka pun menitipkan sejumlah persoalan mendasar tentang buruh ke Gus Ipul.

Sejumlah organisasi buruh tersebut diantaranya Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), Serikat Pekerja Nasional (SPN), Serikat Buruh Indonesia (SBI), Serikat Buruh Muslim Seluruh Indonesia (Sarbumusi) dan beberapa organisasi buruh lainnya, yang tergabung dalam Aliansi Buruh/Pekerja Jatim.

Ketua Aliansi Buruh/Pekerja Jatim Ahmad Fauzi meminta pada Gus Ipul untuk lebih memperhatikan persoalan buruh. Selama ini Gus Ipul telah dianggap sebagai sosok yang sangat perhatian terhadap persoalan buruh. Dia juga menitipkan supaya Gus Ipul lebih memperhatikan persoalan UMK dan UMSK berdasarkan zona yang menentukan disparitas.

Dukungan Buruh dan Janji Kampanye

Karena itu Aliansi Buruh/pekerja Jatim menyatakan memberikan dukungan kepada Gus Ipul. Pernyataan itu disampaikan terbuka saat diskusi bertajuk Buruh/Pekerja bertanya, Gus Ipul menjawab yang berlangsung di Surabaya pada Rabu (21/03).

Mendapatkan dukungan itu, Gus Ipul menyampaikan rasa terimakasihnya. "Saya ingin menjadi bagian dari mereka agar mereka bisa memperoleh hak haknya secara adil. Dan menjaga kondisi ekonomi Jatim supaya stabil," ucapnya.

Wakil Gubernur Jatim 2 periode itu juga menyoroti keberadaan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 78 tahun 2015 Tentang Pengupahan. "Ada dua hal penting dalam PP itu yang menjadi persoalan, yaitu komponen hidup layak dan disparitas akibat zona UMK" kata Gus Ipul.

Sementara itu soal BPJS, Gus Ipul mengatakan kedepannya nanti perlu ada terobosan dari pemerintah provinsi untuk percepatan penambahan jumlah perserta. "Misalnya Gubernur membentuk perda soal itu, atau tim khusus yang terdiri dari berbagai unsur terkait relawan. Karena masih banyak perusahaan yang tidak mengikut sertakan pekerjanya dalam BPJS," tegas Gus Ipul.

Gus Ipul juga memperhatikan persoalan PHK. Pemprov Jatim menyediakan Iuran Bantuan Daerah kepada mereka sebagai penyambung hidup sementara sampai mereka kembali mandiri. Mereka juga mendapatkan pelatihan kerja atau berwiraswasta agar kembali berdaya.

Gus Ipul berharap melalui pelatihan-pelatihan kerja itu, mereka bisa berkompetisi untuk mengisi lapangan kerja di Jatim. Bukannya malah diisi oleh pekerja dari luar. "Jatim masih menjadi incaran para investor karena mereka merasa nyaman. Selama ini persoalan buruh pengusaha di Jatim selalu bisa terselesaikan dengan baik sehingga tercipta suasana kondusif," pungkas Gus Ipul. (lut)

Berita terkait