Ini Skenario Menekan Tingginya Laka Lantas di Flyover Kretek Brebes

Pembangunan flyover Kretek awalnya untuk mengurai kemacetan di lokasi tersebut.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat berbincang dengan warga di bawah flyover Kretek, Brebes, belum lama ini. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Semarang, (Tagar 18/1/2019) - Pemprov Jateng memastikan pembangunan jalur baru guna menekan kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di flyover Kretek, Kabupaten Brebes segera terealisasi. Pembangunan jalur baru dengan menghidupkan kembali jalur lama di bawah flyover ini diperuntukkan bagi angkutan berat.

"Akan dibuat jalur baru kendaraan berat nantinya tidak lewat atas (flyover). Desember sudah lelang tinggal penetapan sehingga tahun ini bisa dikerjakan," ungkap Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Jumat (18/1)

Ganjar menerangkan, pembangunan flyover Kretek awalnya untuk mengurai kemacetan di lokasi tersebut. Namun belakangan menimbulkan masalah baru, yakni tingginya laka lantas yang dipicu rem blong truk usai menuruni flyover.

Solusi lain menekan laka lantas adalah dengan mengoptimalkan jembatan timbang di Ajibarang. Belum lama ini, Ganjar mengecek jembatan timbang tersebut dan meminta petugas serius untuk melarang kendaraan overload melintasi flyover Kretek.

"Mereka yang nekat melintasi flyover dengan muatan overload, akan diberikan sanksi tegas. Kalau perlu akan kami cabut izin usahanya," tegas dia.

Kabid Reservasi Direktorat Jenderal Bina Marga Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII, Kementerian PUPR, Birviq Ady S membenarkan ada rencana pembangunan jalan baru di bawah fly over Kretek. Jalan baru itu nantinya akan difungsikan untuk truk-truk bermuatan berat.

"Jadi nanti truk bermuatan berat tidak boleh lewat atas tapi lewat jalan baru yang akan kami bangun. Proses sudah berjalan, tinggal nunggu kontrak saja," katanya.

Kepala Dishub Jateng Satriyo Hidayat menyatakan ada tiga skenario penanganan laka lantas di flyover Kretek. Jangka pendek dengan melakukan pelarangan angkutan berat melintasi flyover Kretek.

"Untuk pelarangan truk melintasi flyover kretek yakni untuk truk lebih dari 2 sumbu dengan jumlah berat yang dibolehkan lebih dari 8 Ton, dari arah selatan ke utara. Ini sudah kami lakukan," bebernya.

Jangka menengah diantaranya dengan pelebaran jalur lama kretek, pembangunan escape ramp 250 meter dari ujung flyover kretek dan pembuatan celukan di zona sekolah untuk angkutan umum. Serta jangka panjang dengan membuat jalur baru menghindari flyover Kretek.

Korlap Save Flyover Kretek, Rohmat menyampaikan sejak difungsikan 2017 lalu, sudah terjadi 30 laka lantas di seputaran flyover. Sebanyak 35 orang meninggal dunia akibat kecelakaan yang didominasi truk bermuatan.

"Kami warga merasa sangat resah, kecelakaan terus saja terjadi. Tentu perlu solusi segera dari pemerintah," kata dia.

Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono menyampaikan setidaknya ada tiga laka lantas menonjol di jalur maut mulai flyover Kretek, Kecamatan Paguyangan hingga Jatisawit, Kecamatan Bumiayu sepanjang 2018.

Rincianya, di Jalan Raya Pagojengan, Paguyangan pada 20 Maret 2018, mengakibatkan 6 orang meninggal dunia. Di Jalan Raya Jatisawit, Bumiayu pada 20 Mei 2018, 12 orang meninggal dunia. Serta di Jalan Pangeran Diponegoro, Jatisawit pada 10 Desember 2018, 5 orang meninggal dunia.

"Tahun 2018 ada tiga kecelakaan menonjol dengan korban 23 orang meninggal dunia. Tiga-tiganya karena truk angkutan berat mengalami rem blong," tukasnya.

Berita terkait
0
Bikin Tanda Tangan Digital? Begini Cara yang Paling Mudah
Ada banyak platform yang dapat dimanfaatkan untuk bikin tanda tangan digital, dan Google Docs adalah salah satunya.