Ini Daftar Jenis Reksadana yang Tagarians Harus Ketahui

Ada tiga hal yang terkait dari definisi tersebut yaitu, pertama, adanya dana dari masyarakat pemodal.
Indeks reksadana (Foto:Tagar/Pixabay)

Jakarta - Umumnya, reksa dana diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

Ada tiga hal yang terkait dari definisi tersebut yaitu, pertama, adanya dana dari masyarakat pemodal. Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek, dan ketiga, dana tersebut dikelola oleh manajer investasi.

Dengan demikian, dana yang ada dalam reksa dana merupakan dana bersama para pemodal, sedangkan manajer investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana tersebut.

Ada banyak jenis reksa dana sebagai pilihan investasi. Tiap-tiap jenis menawarkan keuntungan reksa dana dan cara kerja yang berbeda-beda. 

Karena itu, sebelum memutuskan untuk menggelontorkan uang ke salah satu jenis reksa dana, ada baiknya mengetahui lebih detail tentang jenis reksa dana tersebut. Apa saja? Berikut ini penjelasan lengkapnya.


1. Reksa dana pasar uang (RDPU)

Reksa dana pasar uang ini menempatkan investasinya 100 persen pada produk efek pasar uang. Efek pasar uang adalah efek yang berjangka waktu kurang dari satu tahun.

Contohnya adalah deposito, Sertifikat Bank Indoneisa, dan efek utang (surat utang) lainnya yang memiliki waktu jatuh tempo kurang dari satu tahun saja.Oleh karena itu, RDPU kerap menjadi reksa dana yang risikonya paling rendah di antara yang lain. Meski demikian, potensi keuntungannya juga terbatas, dan gak terlalu tinggi.


2. Reksa dana pendapatan tetap (RDPT)

RPDT atau reksa dana pendapatan tetap menginvestasikan uang para investor sekurang-kurangnya 80 persen dari portofolio ke instrumen berupa surat utang jangka panjang (obligasi). Sementara itu, 20 persennya ke instrumen pasar uang.

Salah satu keuntungan investasi di RDPT adalah kebebasan pajak. Coba saja kalau kamu menjadi pemegang obligasi, kamu pasti bakal dikenakan pajak untuk setiap kupon yang didapatkan.

Namun hal ini gak berlaku di RDPT.


3. Reksa dana saham (RDS)

Reksa dana saham menyimpan risiko yang paling tinggi di antara yang lain. Meski demikian, imbal hasilnya juga paling tinggi. Reksa dana saham memiliki underlying asset (aset dasar) berupa saham. Sementara itu, 20 persen aset lain yang ada dalam investasi ini adalah instrumen pasar uang.

Lain dengan membeli saham langsung, seseorang yang membeli reksa dana saham gak bisa menikmati hak dividen layaknya pemegang saham.Namun, tingkat risikonya memang lebih terukur karena adanya instrumen lain di reksa dana pasar uang. Meskipun demikian, di saat saham di portofolio RDS ini harganya naik, RDS pun bakalan naik.


4. Reksa dana campuran (RDC)

Sesuai dengan namanya, reksa dana campuran atau RDC bisa melakukan investasinya baik pada efek utang di pasar uang, dan pasar modal maupun efek ekuitas dengan alokasi investasi yang fleksibel. Namanya juga campuran.

Mengingat ada saham di dalam RDC, maka RDC punya risiko yang lebih tinggi ketimbang RDPU dan RDPT. Namun karena komposisi sahamnya gak sebanyak RDS, maka risikonya masih lebih rendah ketimbang RDS. RDC pun dikategorikan sebagai salah satu reksa dana dengan tingkat risiko dan imbal hasil yang moderat.


5. Reksa dana terproteksi

Dikenal dengan istilah Capital Protected Fund (CPF), produk ini memberikan proteksi untuk nilai investasi awal si investor apabila investor memegang produk CPF hingga tanggal jatuh tempo yang ditetapkan. Secara periodik CPF juga melakukan pembagian hasil investasi dalam bentuk dviden.


6. Reksadana indeks

Tingkat kompleksitas dari reksa dana indeks memang cukup tinggi. Intinya, produk ini dikelola untuk mendapatkan hasil investasi yang mirip dengan suatu indeks yang dijadikan acuan, baik itu indeks obligasi maupun indeks saham.

Di Indonesia sendiri, produk ini sudah ada, tapi masih kalah pamor dengan RDPU, RDPT, RDS, dan RDC. Indeks yang mereka gunakan adalah indeks saham IDX30, LQ45, dan lainnya. Jika saham-saham di Indeks itu hijau, reksa dananya juga hijau.


7. Reksadana dengan penjaminan

Produk ini juga dikenal dengan nama Capital Guaranteed Fund. Intinya, produk ini akan menggaransi nilai investasi awal investor. Mekanisme garansi dilakukan dengan melakukan perjanjian dengan guarantor. Yang bertindak sebagai guarantor adalah perusahaan asuransi.[]


(Fiona Renatami)

Baca Juga:

Berita terkait
Mengenal Rupee, Mata Uang Negara India
Rupee yang kita simpan di saku kita memiliki masa lalu yang aneh atau membingungkan.
4 Reksadana Syariah yang Perlu Kamu Ketahui
Pada reksadana syariah, instrumen dan mekanismenya tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.
Ini Perbedaan Reksadana dengan Saham
Perannya membantu investor melakukan jual beli produk investasi melalui agen penjual reksa dana.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.