Sleman - Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman belum menemukan penyakit ternak yang membahayakan pada hewan kurban.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DP3 Sleman, Hardjanto, mengatakan, berdasarkan data yang dimiliki, pada tahun 2018 ditemukan 10 persen kasus penyakit cacing hati pada sapi.
Tetapi, untuk penyakit-penyakit lain, seperti Anthraks, tidak pernah ditemukan pada sapi kurban.
"Kebanyakan mengidap di cacing hati, kemudian cacing di usus. Kalau penyakit lainnya kita belum pernah menemukan. Anthraks belum pernah kita temukan di hewan kurban," jelasnya saat dikonfirmasi, Kamis, 8 Agustus 2019.
Berita terkait: Beda Anies dan Ahok Soal Larangan Jual Kurban di Trotoar
Dia menjelaskan, sebenarnya pihak DP3 sudah melakukan pemberantasan serta pencegahan, yang dilakukan oleh petugas Pos Kesehatan Hewan (Poskeswan).
Tetapi untuk sapi yang berasal dari daerah lain, pihaknya tidak mengetahui, apakah sapi-sapi tersebut sudah diperiksa dan ditangani oleh petugas dari daerah setempat atau tidak.
Meski demikian, masyarakat yang ingin memeriksakan hewan kurbannya, dapat meminta petugas poskeswan untuk memeriksa. "Untuk mendeteksi ada atau tidaknya cacing hati, bisa minta pelayanan di poskeswan yang 14 lokasi," jelasnya.
Ciri fisik sapi yang terserang cacing hati, menurutnya tidak bisa diidentifikasi jika masih terinfeksi ringan. Tetapi, jika sapi sudah terinfeksi parah, biasanya ditandai dengan diare yang berkepanjangan.
Secara fisik, infeksi ringan tidak bisa kita identifikasi. Tapi dalam kondisi parah biasanya ditandai dengan diare yang tidak berhenti.
Mengenai titik pelaksanaan kurban, pada tahun 2018 tersebar di 2.428 titik, yang ada di 1212 desa. "Jadi memang sangat banyak, sehingga petugas kami tidak bisa memantau secara khusus sehingga kami melakukan pemantauan keliling," pungkasnya. []
Berita terkait: Lima Salah Kaprah dalam Ibadah Kurban Idul Adha
