Jakarta - Infeksi SARS-CoV-2 varian omicron kerap memunculkan gejala Covid-19 yang hanya menyerupai pilek, seperti sakit kepala, hidung beringus, dan bersin. Di antara beragam gejala omicron, ada satu yang cukup sering terjadi dan dirasa sangat menyakitkan, yakni sakit tenggorokan.
"Sakit tenggorokan merupakan tanda kunci dari omicron," ungkap Ketua Tim Peneliti ZOE Covid Symptom Study Prof Tim Spector, seperti dilansir The Sun, Jumat (28/1/2022).
Menurut para penderita Covid-19 yang melaporkan gejala mereka, sakit tenggorokan akibat infeksi varian omicron terasa gatal sekaligus sangat sakit. Sakit tenggorokan ini terasa berbeda dengan sakit tenggorokan pada pilek biasa, berbeda juga dengan gejala pada varian Delta.
Saat ini, badan kesehatan seperti National Health Service Inggris masih menetapkan batuk, kehilangan indra penciuman dan perasa, serta demam sebagai tanda kunci Covid-19. Namun, di tengah gelombang varian omicron, gejala atau tanda kunci Covid-19 tampak mengalami perubahan.
Menurut Office for National Statistics, tiga gejala yang paling sering dilaporkan warga Inggris adalah batuk, lelah, dan sakit kepala. Berkaitan dengan ini, para ahli yang terlibat dalam ZOE Covid Symptom Study telah menghimpun data mengenai gejala-gejala yang dilaporkan penderita Covid-19 di tengah gelombang varian omicron.
Dari data-data ini, para ahli menemukan 20 gejala terkait varian omicron yang paling sering muncul. Gejala tersebut adalah:
- hidung beringus
- sakit kepala
- kelelahan
- sakit tenggorokan
- bersin
- batuk terus-menerus
- suara serak
- nyeri sendi yang tidak biasa
- menggigil atau meriang
- demam
- pening
- sakit mata
- sulit konsentrasi (brain fog)
- nyeri otot yang tidak biasa
- perubahan penciuman
- kehilangan nafsu makan
- pembengkakan kelenjar
- nyeri dada
- sakit telinga
Bila mengalami gejala ini, penting untuk menaruh kecurigaan terhadap Covid-19. Lakukan tes dan isolasi diri sampai terbukti negatif Covid-19.
Studi yang dilakukan oleh Prof Spector dan tim ini juga menemukan adanya kecenderungan peningkatan kasus Covid-19 bergejala. Pada pekan lalu, data menunjukkan adanya peningkatan kasus Covid-19 bergejala sebesar 10 persen.
"Namun, kabar baiknya, sebagian besar infeksi pada orang yang divaksinasi ringan saja, dengan rata-rata gejala yang berlangsung lebih singkat dibandingkan delta dan dengan kasus yang lebih ringan," ungkap Prof Spector. []
Baca Juga
- Varian Omicron Muncul, Jokowi Minta Masyarakat Jaga Prokes
- Lockdown Baru Disulkan di Denmark Saat Penyebaran Omicron
- Lebih dari 10.000 Kasus Omicron Terdeteksi di Inggris
- Biden Akan Bahas Langkah untuk Atasi Varian Omicron