Jakarta - Pertarungan di lini tengah antara Indonesia kontra Thailand akan menjadi penentu. Indonesia harus bisa menguasai lini tersebut dalam duel kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa 10 September 2019 pukul 19.30 WIB.
Lini tengah Indonesia seperti dikutip Antara, sesungguhnya punya kualitas dengan adanya Evan Dimas dan Zulfiandi, Selain itu gelandang naturalisasi Stefano Lilipaly menjadikan sektor tersebut mampu mengambil peran penting bagi tim Merah Putih saat menghadapi Thailand.
Bila Lilipaly mendapat ruang yang memungkinkan dirinya memberikan umpan-umpan matang, maka dua sayap dan striker Alberto 'Beto' Goncalvez bakal lebih maksimal. Performa pemain Bali United ini memang kurang maksimal saat Indonesia dikalahkan Malaysia 2-3.
Banyak pemain bagus di Indonesia, termasuk penyerang mereka sangat berbahaya. Namun kami memiliki taktik dan strategi untuk menghentikan serangan Indonesia
Kini, dirinya diharapkan bisa bermain lebih maksimal. Apalagi, Lilipaly ditopang Evan Dimas dan Zulfiandi yang akan memotong aliran bola Thailand. Dengan skema 4-2-3-1, mereka bisa bahu-membahu dengan baik.
Zulfiandi pantas mendapatkan kesempatan di 'starting eleven' kontra Thailand. Kiprah pesepak bola berusia 24 tahun itu sebagai pemutus serangan dapat membuat pemain kreatif seperti Evan Dimas leluasa mengalirkan bola. Apalagi, keduanya sudah menjalin kekompakan sejak timnas U-19 yang memenangi Piala AFF U-19 2013.
Thailand memiliki gelandang serang, Chanatip Songkrasin, yang menjadi momok bagi pertahanan Indonesia. Meski posturnya tidak tinggi, namun perannya nyaris tidak tergantikan di skuat The Elephant War.
Gerakannya lincah, visinya bagus dan piawai dalam memberikan assist. Tidak heran Chanatip juga menjadi pilihan utama di klubnya Hokkaido Consodale Sapporo di Liga Jepang atau J-League.
Kapasitas pemain berusia 25 tahun yang kerap dijuluki 'Messi dari Thailand' untuk mengobrak-abrik pertahanan Indonesia sangat diharapkan oleh pelatih Akira Nishino. Apalagi Thailand sedang seret 'striker'. Hanya ada seorang penyerang murni di skuat mereka yakni Supachai Jaided yang baru berusia 20 tahun.
Namun mereka tetap optimistis menghadapi laga tersebut. Kiper Kawin Thamsatchanan menuturkan mereka yakin bisa meredam para penyerang Indonesia.
"Banyak pemain bagus di Indonesia, termasuk penyerang mereka sangat berbahaya. Namun kami memiliki taktik dan strategi untuk menghentikan serangan Indonesia," kata Kawin. []