Indonesia Galang Solidaritas Asia Atasi Sampah Plastik di Laut

Indonesia menggalang solidaritas Asia Tenggara dan Asia Timur menanggulangi pencemaran sampah plastik di laut dengan mengusulkan aksi regional.
Sampah Plastik di Laut. Dalam publikasi ilmiah oleh Universitas Georgia diperkirakan sekitar 4,8 hingga 12,7 juta metrik ton plastik mencemari lautan. Sedangkan sekitar 80 persen sampah plastik di perairan itu berasal dari daratan yang disebabkan pengelolaan sampah yang kurang efektif dan perilaku buruk masyarakat di dunia yang turut berkontribusi soal pencemaran sampah plastik. (Foto: Ist)

Kuta, Bali, (Tagar 6/9/2017) - Pemerintah Indonesia menggalang solidaritas negara di kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur untuk bersama menanggulangi pencemaran sampah plastik di laut salah satunya dengan mengusulkan rencana aksi regional yang dapat diterapkan negara lain.

"Kami mengupayakan kerja sama di tingkat regional. Jika ada suatu rujukan rencana aksi, tentu negara-negara lainnya akan mengikuti membuat rencana aksi di tingkat nasionalnya," kata Direktur Kerja Sama ASEAN Jose Tavares ketika memberikan sambutan dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur di Kuta, Kabupatan Badung, Bali, Rabu (6/9).

Dalam konferensi tersebut, delegasi Indonesia menyampaikan beberapa langkah yang telah dilakukan untuk memerangi sampah plastik di laut di antaranya penerbitan Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia. Indonesia, lanjutnya, juga telah memiliki rencana aksi penanggulangan sampah plastik di laut 2017-2025 hingga kampanye pengurangan plastik baik dalam produksi dan pemanfaatan kebutuhan masyarakat.

"Kami harapkan pertemuan ini menghasilkan pandangan bersama dan membahas bagaimana cara ke depan bisa bekerja sama lebih baik mengatasi polusi sampah plastik karena ini mengganggu kesehatan, ekosistem dan pariwisata," ucapnya. Jose menyebutkan bahwa dalam publikasi ilmiah oleh Universitas Georgia diperkirakan sekitar 4,8 hingga 12,7 juta metrik ton plastik mencemari lautan.

Sedangkan sekitar 80 persen sampah plastik di perairan itu berasal dari daratan yang disebabkan pengelolaan sampah yang kurang efektif dan perilaku buruk masyarakat di dunia yang turut berkontribusi soal pencemaran sampah plastik. Bagi Indonesia yang merupakan negara maritim, kondisi tersebut sangat berdampak terhadap aktivitas ekonomi dan pariwisata karena berpotensi menurunkan pendapatan negara. (rif/ant)

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.