Jakarta - Di tengah pandemi Covid-19 yang mengalami peningkatan di tanah Air, Charities Aid Foundation (CAF) kembali menobatkan Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia pada tahun 2021. Ini kali kedua Indonesia dinobatkan sebagai negara paling dermawan di dunia.
Dalam Laporan Indeks Kedermawanan Dunia atau World Giving Index (WGI) 2021 skor Indonesia mencapai 69 persen, naik signifikan dari skor 59 persen pada WGI tahunan terakhir, yaitu tahun 2018.
Pada laporan WGI 2021, Indonesia menempati 2 peringkat teratas dari 3 kategori atau indikator yang menjadi ukuran WGI, yakni menyumbang pada orang asing atau tidak dikenal, menyumbang uang dan kegiatan kerelawanan atau volunter. Laporan melibatkan hasil wawancara sebanyak 1,6 juta orang di berbagai negara.
Berdasarkan temuan CAF, 8 dari 10 orang Indonesia berdonasi tahun ini. Selain itu, tingkat kesukarelawanan di Indonesia terbilang lebih tinggi dari negara-negara lain, yakni tiga kali lipat dari rata-rata global.
Dilihat dari ketiga aspek ini, Indonesia mengumpulkan poin 65 untuk memberi bantuan pada orang asing, 83 untuk donasi, dan 60 untuk keterlibatan menjadi sukarelawan. Kemudian, rata-rata total skor sebanyak 69.
The World Giving Index (WGI) adalah laporan tahunan yang diterbitkan oleh Charities Aid Foundation (CAF), menggunakan data yang dikumpulkan oleh Gallup dan memberikan peringkat lebih dari 140 negara di dunia berdasarkan seberapa dermawan mereka dalam menyumbang.
Laporan WGI 2021 menunjukkan Indonesia berhasil mempertahankan posisinya di peringkat pertama di tengah pandemi, dibandingkan negara-negara lain yang posisinya jatuh dalam WGI karena penerapan kebijakan penguncian dan pembatasan wilayah.
- Baca Juga: Banggakan Esports Indonesia, RRQ Terpopuler Ketiga Dunia
- Baca Juga: Raih Penghargaan Agen Perubahan Dunia, Menlu Retno: Diplomasi Saya Dialog, Bukan Kekerasan
Sebagian besar negara Barat yang biasanya menempati 10 besar WGI merosot peringkatnya, kemungkinan karena efek pandemi. Misalnya, Amerika Serikat jatuh ke posisi 19 dunia, setelah sebelumnya secara konsisten ditempatkan di top 5.
Sementara Inggris dan Singapura merosot dari peringkat 5 dan 6 ke peringkat 26 dan 22. Zakat yang dipraktikkan secara luas di Indonesia menjadi salah satu pendorongnya. Pada 2020, dilaporkan bahwa dana yang masuk melalui zakat terbilang tinggi karena respons terhadap pandemi. []