Raih Penghargaan Agen Perubahan Dunia, Menlu Retno: Diplomasi Saya Dialog, Bukan Kekerasan

Menlu Retno Marsudi dinobatkan sebagai penerima penghargaan Agen Perubahan untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan dari badan urusan perempuan PBB.
PENGHARGAAN KESETARAAN GENDER: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri) menerima penghargaan Agen Perubahan untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan dari Badan Urusan Perempuan PBB (UN Women) di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Rabu (20/9). Penghargaan Agen Perubahan tersebut juga diserahkan kepada empat tokoh perempuan dunia yang berpengaruh lainnya yaitu Presiden Republik Chile Michele Bachelet Jeria, Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg, Menlu dan Wakil Perdana Menteri Swedia Margot Wallstrom, dan Ketua Persatuan Perempuan Uni Emirat Arab Sheikha Fatima bint Mubarak. (Foto: Ant/Aditya Wicaksono).

New York, (Tagar 21/9/2017) – Kinerja Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi yang di dalam negeri dicibir sebagian orang, justru mendapat apresiasi di luar negeri. Ia dinobatkan sebagai penerima penghargaan Agen Perubahan untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan dari badan urusan perempuan PBB, UN Women di Markas PBB, New York, AS, Rabu (20/9).

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Asisten Sekretaris General PBB yang juga selaku Deputi Direktur Eksekutif UN Women Lakhsmi Puri pada acara jamuan makan siang yang dihadiri oleh pemimpin dan tokoh perempuan dunia di sela pelaksanaan Sidang Majelis Umum PBB ke-72 di Markas Besar PBB, New York.

"Puji syukur alhamdulillah apa yang dilakukan oleh Indonesia selama ini di bidang diplomasi kemanusiaan dan perdamaian dilihat oleh dunia," kata Menlu Retno Marsudi setelah menerima penghargaan di New York, Rabu (20/9).

Di depan para tokoh perempuan dunia, Retno menyampaikan bahwa perempuan memiliki kekuatan yang cukup besar untuk menjadi bagian dari solusi tantangan-tantangan dunia.

Menurut Retno, perempuan dianugerahi kelebihan oleh Tuhan yaitu naluri keibuan sehingga lebih mengutamakan penggunaan dialog daripada ancaman atau penggunaan kekerasan sehingga dialog bisa menjembatani perbedaan dan bisa mencegah peperangan untuk menciptakan dunia yang lebih damai.

"Oleh karena itu saya di dalam diplomasi saya selalu mengutamakan dialog," kata Menlu.

Sementara itu di sisi kebijakan dalam negeri, kata dia, Pemerintah RI telah menerapkan sejumlah kebijakan untuk mengarusutamakan kesetaraan gender.

Seperti misalnya Kementerian Luar Negeri telah menerapkan kebijakan Day Care yang memungkinkan para diplomat dan pegawai perempuan untuk menitipkan anaknya sehingga mereka bisa bekerja sekaligus dekat dengan buah hatinya. Kebijakan ini memudahkan para pegawai perempuan yang tinggal jauh dari tempat kerjanya sehingga mereka tidak perlu bolak-balik dari rumah ke kantor untuk mengasuh anaknya.

Sorotan Dalam Diplomasi Sensitif

Sementara itu, Lakhsmi Puri ketika menyerahkan penghargaan Agen Perubahan kepada Menlu Retno mengatakan, Menlu RI telah menjadi inspirasi dan panutan bagi perempuan Indonesia dan dunia.

“Melalui kepemimpinan Menlu, diplomasi Indonesia telah memperjuangkan kesetaran gender di forum regional dan global,” kata Lakshmi.

"Dia juga telah menjadi sorotan di kawasan dan global lewat diplomasi yang sangat sensitif di kawasan termasuk di dalam konteks Myanmar," tambah Lakhsmi.

Penghargaan Agen Perubahan tersebut juga diserahkan kepada empat tokoh perempuan dunia yang lain yaitu Presiden Republik Chile Michele Bachelet Jeria, Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg, Menlu dan Wakil Perdana Menteri Swedia Margot Wallstrom, dan Ketua Persatuan Perempuan Uni Emirat Arab Sheikha Fatima bint Mubarak. (yps/ant)

Berita terkait
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.