Indonesia Dekati Amerika di Tengah Sengketa Laut China Selatan

Indonesia sedang tingkatkan hubungan militer dengan AS di tengah meningkatnya tekanan China di Laut China Selatan
Mayor Jenderal Heri Wiranto (kiri) bertemu dengan Kapten AS David Moats di markas Mulawarman di Balikpapan, Kaltim (Foto: voaindonesia.com/AFP)

TAGAR.id, Jakarta - Indonesia, seperti negara-negara besar Asia Tenggara lainnya, sedang meningkatkan hubungan militernya dengan Amerika Serikat (AS) di tengah meningkatnya tekanan China di Laut China Selatan yang sedang disengketakan. Hal ini dikatakan oleh para analis.

Pada Desember 2021, Beijing menuntut Indonesia menghentikan kegiatan pengeboran minyak dan gas di utara Kepulauan Natuna yang terletak di bagian paling selatan Laut Cina Selatan. Pemerintah Indonesia menyebut wilayah tersebut sebagai Laut Natuna Utara.

Menurut Inisiatif Transparansi Maritim Asia yang berbasis di AS, pada Juli dan Agustus, kapal penjaga pantai China berpatroli di lokasi pengeboran yang dilakukan pihak Indonesia di dekat pulau-pulau tersebut. Sebuah kapal survei China bahkan melakukan survei dasar laut di zona ekonomi eksklusif Indonesia.

Foto

China menyebut sekitar 90% dari laut seluas 3,5 juta kilometer persegi itu sebagai teritorinya. Beijing menggunakan historis catatan penggunaan sebagai dasar pengklaiman tersebut. Empat negara Asia Tenggara lainnya dan Taiwan menentang semua atau sebagian dari klaim China. Mereka semua menghargai kegiatan yang dilakukan di wilayah itu, baik untuk minyak, gas alam, jalur pelayaran, dan perikanan.

Pesawat jet tempur F-16 TNI AUPesawat jet tempur F-16 TNI AU terbang di atas kapal perang TNI AL saat melakukan operasi di Natuna, dekat Laut China Selatan, 10 Januari 2020. (Foto: voaindonesia.com/Antara via Reuters)

1 Latihan Militer

TNI Angkatan Darat mengumumkan minggu ini bahwa pasukannya dan militer AS memperluas latihan tahunan bilateral Garuda Shield pada tahun ini yang diikuti oleh 14 negara, termasuk Australia, Kanada, Jepang, Malaysia, Singapura, dan Inggris.

Situs berita GBP Aerospace & Defense melaporkan bahwa tatihan tahun ini, yang akan berlangsung pada 1-14 Agustus 2022, akan menjadi latihan yang terbesar yang pernah dilakukan di Tanah Air.

Para analis mengatakan karena ancaman Beijing di Laut China Selatan, Indonesia makin mempertimbangkan AS dan sekutu Barat lainnya sebagai pendukung militer.

“Hal itu menyebabkan Indonesia melihat ke AS dan negara-negara lain, tetapi untuk AS khususnya, sebagai semacam penyeimbang,” kata Carl Thayer, profesor emeritus politik di University of New South Wales di Australia.

Presiden Joko Widodo mengatakan pada 2014 bahwa Indonesia akan menjadi "titik tumpu maritim global" -kekuatan antara Samudra Hindia dan Pasifik- melalui perubahan kebijakan dalam dan luar negeri yang mencakup penguatan keamanan maritim dan perlindungan batas-batas maritimnya.

Sejak itu, Badan Keamanan Laut (Bakamla) telah mengusir dan menyita kapal-kapal nelayan dari negara lain, termasuk China. Pada 2018, China membangun sebuah pangkalan militer dengan lebih dari 1.000 personel di Kepulauan Natuna.

“Saya pikir Indonesia dan China makin serius dalam mengatasi tumpang tindih zona ekonomi eksklusif mereka, dan oleh karena itu, Anda akan melihat konfrontasi semacam ini lebih sering terjadi pada saat ini,” kata Oh Ei Sun, rekan senior di Institut Urusan Internasional Singapura.

China telah menjadi "pengganggu" bagi Indonesia sejak 1990-an, kata Thayer, dan Jokowi telah memobilisasi "puluhan ribu" aset udara dan angkatan laut di Laut Natuna Utara.

TNI AD sejauh ini "tidak mampu mengekang intrusi China" ke zona ekonomi eksklusif Indonesia di Laut China Selatan, tulis Felix Chang, rekan senior di Institut Penelitian Kebijakan Luar Negeri, dalam analisisnya pada September 2021.

Dari 28 Maret hingga 8 April, AS dan Filipina mengadakan salah satu latihan militer gabungan tahunan terbesar mereka. Taiwan, saingan China selama delapan dekade terakhir, kemungkinan akan bergabung dengan Latihan Lingkar Pasifik yang diselenggarakan militer AS tahun ini sebagai pengamat, kata media Taiwan pada awal tahun ini.

Para ahli telah mengatakan kepada VOA bahwa negara-negara Asia Tenggara yang mengklaim atas laut yang disengketakan, secara pribadi menyetujui Angkatan Laut AS mengirim kapal perang ke jalur air itu sebagai peringatan untuk Beijing.

Dalam laporan terpisah, organisasi non-pemerintah International Crisis Group mengatakan Filipina dan Vietnam telah mencoba selama dekade terakhir untuk menyeimbangkan kebijakan luar negeri mereka antara Washington dan Beijing. Washington mewakili keamanan, sementara Beijing adalah tetangga dan sumber perdagangan dan investasi.

prajurit ad amerika di sumselPrajurit Angkatan Darat AS dalam pembukaan Latihan Gabungan Perisai Garuda 2021 di Pusat Latihan Tempur TNI Angkatan Darat di Baturaja, Sumatera Selatan (Foto: voaindonesia.com/Antara via Reuters)

2 Reaksi China

China dan AS adalah musuh Perang Dingin, dan mereka adalah negara adidaya yang saling bersaing saat ini.

Oh mengatakan China mungkin sedikit khawatir tentang pandangan Indonesia terhadap AS. Indonesia dinilai "tidak cukup menyelaraskan diri dengan AS” dan tidak mengutuk Rusia atas aksi invasinya di Ukraina seperti yang dilakukan banyak negara, katanya.

Pejabat di Beijing belum mengomentari latihan Garuda Shield yang diperluas tahun ini.

Indonesia menganggap China sebagai tujuan ekspor utamanya, dengan nilai 16,8 miliar dolar AS per tahun, dan sumber investasi asing terbesar, sebesar 1,4 miliar dolar AS dalam tiga bulan terakhir pada 2019.

Umat Muslim Indonesia mungkin keberatan dengan peran AS yang lebih kuat, kata Paramitangrum, dosen Hubungan Internasional di Universitas Bina Nusantara. Washington mencoba untuk memecah sel-sel muslim radikal di Indonesia, kata Departemen Kehakiman AS. Upaya tersebut dimulai setelah serangan teroris 11 September 2001, meskipun saat ini isu tersebut kurang mendapat perhatian.

AS mendekati Indonesia untuk merajut hubungan militer yang lebih kuat daripada sebaliknya, katanya.

"Selama China tidak melakukan apa-apa atau tidak mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan bahwa mereka kuat atau mereka ingin memamerkan kekuatan mereka, hal itu tidak masalah bagi Indonesia dan warga Indonesia," kata Paramitangrum (ah/ft)/voaindonesia.com/VOA. []

Latihan Militer Gabungan Indonesia dan Amerika untuk Politik Kawasan

Indonesia dan Amerika Bangun Pusat Maritim Strategis di Batam

Amerika dan Indonesia Siap Integrasikan Latihan Militer Bersama

Filipina dan Amerika Latihan Militer

Berita terkait
Amerika dan Indonesia Siap Integrasikan Latihan Militer Bersama
Setelah bertahun-tahun bekerjasama dalam bidang pertahanan dan keamanan, AS ) dan Indonesia jajaki potensi mengintegrasikan latihan militer bersama
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.