Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non-Blok (GNB) secara virtual, Senin malam, 4 Mei 2020. Dalam pertemuan tersebut, kepala negara dan pemerintahan yang hadir menghasilkan deklarasi kesepakatan bersama yaitu membentuk Gugus Tugas Covid-19 GNB.
Menyusun database kebutuhan medis dan kemanusiaan negara GNB.
Hal itu diungkapkan Menteri Luar (menlu) Negeri Retno Marsudi pada konferensi pers virtual usai mendampingi Presiden Jokowi dalam KTT GNB virtual di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa dini hari, 5 April 2020. Retno menjelaskan tugas dari Gugus Tugas Covid-19 GNB.
"Tugas dari gugus tugas ini adalah menyusun database kebutuhan medis dan kemanusiaan negara GNB untuk selanjutnya disampaikan ke negara dan organisasi donor," ucap Retno.
Retno menuturkan, digelarnya KTT bukan hanya menghasilkan pernyataan politik, tetapi juga menghasilkan suatu gagasan yang konkrit yaitu pembentukan Gugus Tugas GNB.
Selain itu, deklarasi KTT GNB secara virtual ini merumuskan pesan utamanya antara lain keprihatinan terkait penyebaran dan dampak Covid-19. Menurut Retno dalam deklarasi, masyarakat yang paling terkena imbas pandemi virus corona yaitu kalangan paling miskin.
"Itu yang akan mengakibatkan kemunduran pembangunan yang sudah dilakukan oleh negara-negara berkembang dan kesulitan pencapaian sustainable development goals," ujar Retno.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengajak negara-negara peserta KTT GNB virtual bersatu melawanCovid-19. Jokowi mengatakan 59 tahun lalu GNB didirikan untuk melawan musuh bersama imperialisme dan neokolonalisme. Namun kini, Jokowi mengajak seluruh negara yang tergabung GNB memerangi satu musuh.
"Saat ini musuh bersama kita adalah Covid-19," kata Jokowi yang menghadiri KTT Non-Blok melalui siaran teleconference di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin malam, 4 Mei 2020.
Jokowi mengatakan pandemi virus corona masih menjadi bencana yang jauh dari kata usai. Karena itu ia mengajak negara-negara GNB untuk bergerak cepat, cermat dan strategis.