Indonesia Bahas Anak-anak Palestina di Forum PBB

Israel terus melakukan upaya aneksasi wilayah Palestina. Anak-anak yang terkena dampaknya menjadi perhatian Forum PBB diikuti Indonesia.
Sejumlah pelajar mengibarkan bendera Merah Putih dan bendera Palestina dalam kegiatan "Walk for Peace and Humanity" di CFD, kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (14/10/2018). (Foto: Antara/Aprillio Akbar)

Jakarta - Israel terus melakukan upaya aneksasi wilayah Palestina. Anak-anak Palestina yang terkena dampaknya menjadi perhatian salah satu Forum PBB diikuti perwakilan dari Indonesia.

Acara itu bertemakan Danger is Our Reality yang diinisiasi Indonesia dan Save the Children. Pertemuan virtual yang dihadiri negara anggota PBB tersebut membahas nasib anak-anak Palestina, sebagai dampak aksi okupasi Israel di wilayah Tepi Barat.

Mendorong perbaikan kondisi anak-anak Palestina, khususnya akses pendidikan, akibat tindakan Israel.

Dalam forum itu, Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Dian Triansyah Djani, mengatakan anak-anak merupakan korban paling rentan akibat aneksasi dan konflik yang terjadi di wilayah Palestina.

"Yang menuntut tanggung jawab masyarakat internastional untuk mencari solusi bagi masa depan mereka," kata Djani yang juga menjabat sebagai Duta Besar melalui keterangan resminya yang diterima Tagar pada Sabtu 15 Agustus 2020.

Kondisi PalestinaMesin milik Israel menghancurkan gedung milik Palestina di desa Sur Baher yang terletak di dua wilayah perbatasan Israel, Yerusalem Timur dan wilayah pendudukan Tepi Barat, Senin, 22 Juli 2019. (Foto: Antara/Reuters/Ammar Awad)

Lebih lanjut, Djani menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk terus memperjuangkan perdamaian di Palestina, termasuk mengatasi penderitaan anak-anak Palestina. Untuk itu, diperlukan upaya penyelesaian politik dan kemanusiaan secara paralel.

Dalam pembahasan yang menyoroti aspek pendidikan, anak-anak Palestina menceritakan pengalaman buruk yang dialami, antara lain kekerasan pada guru dan murid, perusakan gedung sekolah dan penangkapan anak-anak.

Sementara, pembicara lain menggarisbawahi kesulitan akses pendidikan akibat pendudukan Israel. Tantangan ini semakin diperparah dengan adanya pandemi Covid-19.

Djani menuturkan, PBB dan UNRWA terus berupaya mendukung Palestina di berbagai bidang termasuk pendidikan, kesehatan dan pendanaan kepada Palestina. Aneksasi, pembatasan dan ekspansi agresif Israel masih terus mengakibatkan penderitaan.

"Penting bagi semua pihak untuk terus mendorong perbaikan kondisi anak-anak Palestina, khususnya akses pendidikan, akibat tindakan Israel," ujar Djani.

Forum yang digelar pada Jumat 15 Agustus 2020 waktu setempat tersebut juga diisi sejumlah pembicara, yaitu Direktur Save the Children Lebanon Jennifer Moorehead, Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Palestina Jamie McGoldrick, dan perwakilan anak-anak Palestina.

Berita terkait
Israel Hancurkan Pos Pemeriksaan Covid-19 Palestina
entara Israel kembali menghancurkan pos pemeriksaan Covid-19 Palestina yang terletak di pintu masuk kota al-Khalil (Hebron).
Presiden China Xi Jinping Dukung Keadilan Palestina
Presiden China Xi Jinping mendukung tuntutan keadilan bagi rakyat Palestina termasuk upaya kondusif untuk menyelesaikan konflik dengan Israel.
Negara Palestina Hilang dari Google Maps
Keberadaan label Palestina hilang dari semua peta digital, salah satunya di Google Maps.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.