Indonesia Akan Tolak Perahu Pengungsi Rohingya yang Terdampar

Pihak berwenang akan memberi bantuan kemanusiaan, termasuk makanan, obat dan air, sebelum memintanya pergi
Sebuah perahu yang mengangkut para pengungsi Rohingya, termasuk di dalamnya perempuan dan anak-anak, terdampar di lepas pantai Bireun, Aceh, 27 Desember 2021 (Foto: voaindonesia.com - Aditya Setiawan via Reuters)

Jakarta – Pihak berwenang Indonesia akan membantu memperbaiki perahu, yang berisi lebih dari 100 orang pengungsi asal Rohingya, yang terdampar di lepas pantai Aceh, tetapi tidak akan mengizinkan para penumpangnya mencari suaka. Perahu itu akan diminta pergi, kata para pejabat pada Selasa, 28 Desember 2021, kepada Kantor Berita Reuters.

Nelayan melihat perahu itu pada Minggu, 26 Desember 2021, di lepas pantai Bireuen, Aceh, mengangkut sekitar 120 pria, wanita dan anak-anak.

“Rohingya bukan warga negara Indonesia, kami tidak bisa membawa mereka masuk begitu saja sebagai pengungsi. Ini sejalan dengan kebijakan pemerintah,” kata Dian Suryansyah, seorang pejabat angkatan laut setempat. Pihak berwenang akan memberi bantuan kemanusiaan, termasuk makanan, obat dan air, sebelum memintanya pergi, tambahnya.

penungsi rohingyaPengungsi Rohingya menuju ke Pulau Bhasan Char bersiap untuk menaiki kapal angkatan laut dari kota pelabuhan Chattogram, Bangladesh (Foto: voaindonesia.com/AP)

Indonesia tidak ikut meratifikasi Konvensi PBB 1951 tentang Pengungsi dan umumnya dianggap sebagai negara transit bagi mereka yang mencari suaka menuju negara ketiga. Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) mengatakan dalam pernyataan pada Selasa, 28 Desember 2021, bahwa perahu itu mengalami kerusakan mesin dan harus diizinkan untuk berlabuh.

Badruddin Yunus, tokoh masyarakat nelayan setempat, mengatakan, para pengungsi itu sudah melaut selama 28 hari dan sebagian jatuh sakit dan satu diantaranya meninggal dunia.

Pengungsi Muslim Rohingya dari Myanmar telah bertahun-tahun berlayar ke negara-negara seperti Malaysia, Thailand dan Indonesia antara November dan April ketika laut tenang. Banyak dari mereka yang ditolak, meskipun muncul imbauan dari organisasi-organisasi hak asasi internasional agar mereka dibantu.

kamp pengungsi rohingya di bangladeshKekerasan di permukiman pengungsi telah merenggut setidaknya nyawa 89 Rohingya sejak eksodus massal mereka dari Myanmar pada Agustus 2017 (Foto: dw.com/id)

Lebih dari 730.000 Rohingya melarikan diri dari Myanmar pada Agustus 2017 setelah tindakan keras yang dilakukan pihak militer negara tersebut, yang menurut para pengungsi tindakan tersebut diantaranya termasuk pembunuhan massal dan pemerkosaan. Organisasi hak asasi manusia telah mendokumentasikan pembunuhan warga sipil dan pembakaran desa Rohingya.

Ratusan orang Rohingya telah mencapai Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, setelah berbulan-bulan terombang-ambing di laut (ka/ab)/Reuters/voaindonesia.com. []

Pemerintah Bayangan Myanmar Janji Bantu Rohingya

Keluarga Salahkan Militan Rohingya atas Kematian Mohib Ullah

Pengungsi Rohingya Gugat Facebook 150 Miliar Dolar AS

Bangladesh Tangkap 16 Warga Rohingya Terkait Antimilitan

Berita terkait
Pengungsi Rohingya Gugat Facebook 150 Miliar Dolar AS
Atas tuduhan perusahaan media sosial itu tidak mengambil tindakan terhadap ujaran kebencian anti-Rohingya yang berkontribusi pada kekerasan
0
Fitur Message Reaction WhatsApp, Kini Sudah Bisa Dicoba di Indonesia
Ya, di dalam fitur WhatsApp Reaction ini ada 6 emoji yang bisa Anda manfaatkan untuk memberikan tanggapan pada sebuah obrolan.