India Kebanjiran Obat dan Vaksin Covid-19 Palsu

India sebagai negara padat penduduk di Asia Selatan mencatat lonjakan angka vaksin palsu yang beredar di masyarakat
Seorang perawat di India menunjukkan vaksin palsu bernama Covidshield (Foto: dw.com/id)

Jakarta – India sebagai negara padat penduduk di Asia Selatan mencatat lonjakan angka vaksin palsu yang beredar di masyarakat. Pemerintah India kini memperketat aturan imunisasi dan melancarkan perang terhadap “sindikat” kriminal.

Kemunculan pusat imunisasi ilegal di kota-kota besar di India ditanggapi tegas oleh pemerintah. Media melaporkan, ribuan warga tertipu dan mendapat vaksin palsu di tengah gelombang infeksi Covid-19 yang mematikan.

Salah satu kasus yang paling mencolok melibatkan seorang pegawai negeri berusia 28 tahun. Dia dilaporkan menyuntikkan vaksin corona palsu kepada sekitar 2.000 orang, termasuk anggota parlemen partai pemerintah, Bharatia Janata Party (BJP).

Di Kota Mumbai, lebih dari 2.000 orang juga mengaku mendapat vaksin palsu di sembilan kamp imunisasi ilegal. Polisi melaporkan, semua tabung vaksin yang diberi label Covishield dan Covaxin mengandung Amikacin, sebuah antibiotika untuk melawan infeksi bakteri.

Warga antre untuk membeli obat di apotek di HyderabadWarga antre untuk membeli obat di apotek di Hyderabad, India, 29 April 2021. Dengan ledakan ledakan pandemi di India, warga beralih ke perawatan medis yang belum disetujui secara internasional untuk COVID-19 (Foto: startribune.com - MAHESH KUMAR A/ASSOCIATED PRESS)

Sejauh ini enam tersangka sudah ditahan oleh aparat keamanan.

"Sebuah sindikat yang terorganisir rapi terlibat dalam vaksinasi palsu ini. Kita harus lebih waspada sekarang,” kata Vishawas Patil, seorang pejabat kepolisian lokal kepada DW.

Pemerintah federal berusaha meredam gejolak politik dan menjamin bahwa kasus ini hanya "pengecualian” yang terisolasi.

"Kita telah memberikan vaksin kepada lebih dari 330 juta penduduk. Vaksin palsu bisa diidentifikasi dengan mudah ketika Anda tidak mendapat pesan dari CoWin (aplikasi corona),” kata Lav Agrawal, Wakil Menteri Kesehatan India.

1. Laju Vaksinasi di India Lambat

Pakar mengkritik laju imunisasi yang lambat dan hambatan birokrasi atau prosedural membuat banyak warga menjadi frustasi. Buntutnya kini Kementerian Kesehatan akan mengkaji ulang panduan vaksinasi nasional.

Pemerintah di negara bagian West Bengal saat ini sudah membekukan izin semua pusat vaksinasi, selain milik pemerintah atau rumah sakit swasta.

"Warga menjadi resah karena insiden ini. Kita harus menggodok ulang pusat-pusat imunisasi dengan lebih waspada,” kata seorang pejabat di Kolkata kepada DW.

Menurut Shally Aswasthi, dokter anak di rumah sakit King George's University di Lucknow, "Ketimpangan vaksinasi menciptakan perpecahan di masyarakat, karena mereka ingin segera mendapat vaksin,” kata dia.

nakes vaksinasi di Hyderabad IndiaSeorang petugas kesehatan memberikan vaksin Covishield selama program vaksinasi khusus melawan Covid-19 di Hyderabad, India, 29 Juni 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Saat ini India diyakini membutuhkan setidaknya 130.000 pusat imunisasi, lebih dari 100.000 tenaga kerja kesehatan dan 200.000 staf pendukung. Itu pun hanya untuk menyalurkan vaksin bagi warga yang berisiko, dan berjumlah 300 juta orang.

"Tidak heran jika banyak warga India yang tertipu vaksin palsu, bahkan mereka yang berasal dari kelas menengah pun mulai panik,” kata Vineeta Bal, peneliti di Institut Imunologi Nasional.

2. Kenapa India Kebanjiran Obat Palsu?

Analis menilai, pemerintah belum mampu memaksimalkan rantai penyaluran vaksin agar lebih efektif. "Masalahnya terletak pada distribusi,” kata Shahid Jamel, seorang virolog India.

Selain vaksin Covid, India sejak lama memerangi obat palsu yang marak beredar secara nasional. Menurut Perwakilan Dagang AS (USTR), hingga 20% dari semua obat-obatan yang dijual di India merupakan palsu.

Menurut perusahaan pembuat piranti pengaman komputer, McAfee, India menduduki peringkat teratas dalam daftar negara dengan jumlah aplikasi Covid palsu tertinggi di dunia. "Ketika dunia masih khawatir terhadap Covid dan vaksinasi, kaum kriminal membidik mereka yang ketakutan dengan aplikasi atau undangan media sosial,” tulis perusahaan asal AS itu dalam laporannya, April silam (rzn/ts)/dw.com/id. []

Berita terkait
Polisi Jerman Ingatkan Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Palsu
Polisi Jerman mengatakan pemalsuan dokumen vaksinasi virus corona (Covid-19) menjadi masalah serius yang akan terus meningkat
Keterangan Polri Terkait Isu Vaksin Covid-19 Palsu
Berikut keterangan Polri soal beredarnya isu vaksin Covid-19 palsu yang belakangan mencuat usai ditemukan oleh peneliti Kaspersky.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.