Impian Universitas Negeri, Upaya Membangun Kesetaraan Pendidikan di Tapanuli

Masyarakat di daerah Tapanuli, Sumatera Utara, sejak lama mendambakan kehadiran sebuah universitas negeri di daerahnya
Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan duduk bersama Presiden RI Joko Widodo pada agenda temu silaturahmi puluhan ribu masyarakat Tapanuli Utara di Lapangan Mini Siborongborong, Jumat (15/3). (Foto Tagar/Jumpa P Manullang)

Tapanuli Utara (Tagar, 28/3/2019) - Masyarakat di daerah Tapanuli, Sumatera Utara, sejak lama mendambakan kehadiran sebuah universitas negeri di daerahnya. 

Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan sejak periode pertama 2014 sudah mencanangkan keingin mendirikan universitas negeri di Tapanuli Utara. Bahkan, saat kunjungan Presiden Jokowi ke Tapanuli Utara, Nikson juga sudah menyampaikan maksud tersebut. 

Berbagai pihak pun didorong untuk mewujudkan universitas negeri tersebut. Salah satunya anggota DPD Sumatera Utara Parlindungan Purba.

"Keinginan itu bagus, kita pasti mendukung keinginan masyarakat Tapanuli khususnya cita-cita bupati Taput mendirikan universitas negeri," kata Parlindungan kepada Tagar News pada kunjungan kerjanya di Bandara Internasional Sisingamangaraja XII Silangit, Kamis (21/3) silam.

Sementara itu, Dr. Henri Sitorus, akademisi dari Universitas Sumatera Utara mengatakan pemerintah pusat harus memberikan perhatian pada pengembangan infrastruktur pendidikan tinggi di wilayah pantai barat.

Baca Juga: DPRD Sumut: Jika MUI Keluarkan Fatwa Haram Danau Toba, Penyebabnya PT Allegrindo

Menurutnya Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan sudah sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Aspek pemerataan pembangunan pantai barat termasuk peningkatan infrastruktur pendidikan berkualitas.

"Ini sejalan dengan agenda Sustainable Development Goals (SDGs), dimana pada tujuan keempat menyatakan bahwa semua akses terhadap pendidikan harus dijamin. Pendidikan yang inklusif dan berkualitas termasuk mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua masyarakat. Akses selama ini di Tapanuli termasuk tertinggal dibandingkan dengan fasilitas pendidikan di pantai timur," jelasnya.

Oleh karena itu, menurutnya pihak Kemenristek dan Kemenkeu agar lebih dalam mempertimbangkan aspek kesetaraan dalam hal prioritas pembangunan infrastruktur pendidikan wilayah barat Sumatera Utara.

"Investasi dalam sumber daya manusia ini juga akan bermuara pada peningkatan ekonomi artinya bahwa pendidikan adalah salah satu upaya meretas kemiskinan. Artinya pendidikan tidak berhenti di pendidikan saja tetapi akan berdampak kepada aspek-aspek lain secara luas dan holistik dan merubah paradigma berpikir masyarakat itu akan berdampak pada perubahan seluruh tatanan kehidupan masyarakat," terangnya.

Baca Juga: DPRD Sumut: Aquafarm Ugal-ugalan Produksi Ikan di Danau Toba, Daging Diekspor Kepala Ditinggal

Disinggung peluang keberadaan kampus Institut Agama Kristen Negeri Tarutung bisa momen berafiliasi lebih mudah menjadi sebuah universitas negeri di Tapanuli Utara. 

"Intinya impian itu bisa didorong agar masuk dalam agenda pembangunan nasional. Itu bisa diselesaikan di tiga tingkat kementerian (Menristekdikti, Kemenag dan Kemenkeu) dan selalu ada jalan keluar dan jangan ditutup kemungkinan-kemungkinan baik itu karena alasan birokrasi," ungkap Henri Sitorus yang juga salah seorang peneliti HAM di RWI Lembaga Riset yang berbasis di Lund University Swedia, Kamis (28/3). []

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.