Imigran Menerjang Musim Panas Mematikan di Gurun Menuju Amerika

Imigran memecahkan rekor ke perbatasan Amerika Serikat (AS)-Meksiko pada situasi gelombang panas yang menyengat
Ilustrasi: Sekelompok migran berjalan di gurun antara Sasabe, Meksiko, dan Sasabe, Arizona, 25 April 2006 (Foto: voaindonesia.com - Gregory Bull/AP, arsip)

Jakarta – Jumlah imigran memecahkan rekor ke perbatasan Amerika Serikat (AS)-Meksiko pada situasi gelombang panas yang menyengat. Kondisi musim panas yang sangat mematikan bagi para imigran. Mereka menghadapi medan gurun yang terpencil dan tak kenal ampun dengan harapan bisa mencapai AS.

Menurut kelompok nirlaba Humane Borders yang berbasis di Tucson, pada Juni 2021 saja, ditemukan sisa-sisa 43 mayat di Gurun Sonora, Arizona, di perbatasan utara AS dengan Meksiko.

Kelompok tersebut melacak penemuan mayat di perbatasan sepanjang 3.145 kilometer, menggunakan data dari kantor pemeriksa medis. "Yang terjadi adalah perubahan iklim itu nyata, suhu semakin panas dan cuacanya sendiri semakin tidak stabil," kata Brad Jones, seorang relawan di Humane Borders.

Kelompok tersebut telah mendokumentasikan sisa-sisa mayat yang ditemukan di AS, sampai 40 kilometer jauhnya dari perbatasan dan melihat peningkatan lalu lintas migran di gurun barat yang terpencil, di mana para migran terputus dari hampir semua bentuk bantuan darurat.

Layanan Cuaca Nasional melaporkan Juni adalah bulan terpanas yang tercatat di wilayah Phoenix dan Tucson di Arizona, dengan suhu biasanya di atas 43 derajat Celcius (110 derajat Fahrenheit).

twit nwsTweet NWS Phoenix (Foto: voaindonesia.com)

Jones mengatakan Juni 2021 sering menjadi bulan terpanas sepanjang tahun di wilayah perbatasan. Ia mencatat jumlah kematian migran Juni di Arizona sangat besar, tetapi bukan hal yang tidak lazim.

"Dengan kata lain, telah terjadi krisis kematian migran di perbatasan kita sangat dekat dengan kita selama 20 tahun. Dan di perbatasan Arizona-Meksiko itu sendiri, hampir 4.000 orang telah meninggal selama 20 tahun terakhir. Rata-rata, setiap dua hari ditemukan jenazah migran," ujar Jones.

Seorang pejabat imigrasi AS mengatakan kepada VOA bahwa data federal yang dikumpulkan tentang kematian migran mungkin lebih rendah daripada total kolektif yang dicatat oleh kantor koroner di kabupaten-kabupaten di sepanjang perbatasan.

Namun, otoritas federal telah mendokumentasikan bahwa sisa-sisa 324 migran telah ditemukan di sepanjang perbatasan sejauh ini pada tahun fiskal 2021, yang dimulai pada Oktober 2021 (my/ft)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Dinas Imigrasi Amerika Tak Tahan Imigran Hamil Tanpa Dokumen
Pemerintah Biden umumkan sedapat mungkin akan berupaya untuk tidak menahan imigran yang sedang hamil, menyusui atau pasca-persalinan tanpa dokumen
Imigran Dari 12 Negara Tidak Berhak Jadi Penduduk Tetap AS
MA AS putuskan bahwa 400.000 imigran dari 12 negara yang tinggal di AS karena alasan kemanusiaan, tidak berhak menjadi penduduk tetap
Wapres Harris Temui Presiden Guatemala Bicarakan Imigran
Jumlah imigran dari Amerika Tengah terus meningkat di perbatasan antara AS dan Meksiko, sementara Wapres Harris berkunjung ke Guatemala dan Meksiko
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.