Yogyakarta - Jelang libur panjang yang jatuh pada 29 Oktober 2020 yaitu Hari Maulid Nabi Muhammad SAW, masyarakat akan pergi berwisata ke sejumlah daerah, tak terkecuali Yogyakarta. Banyaknya orang dari luar daerah yang berwisata dikhawatirkan menambah jumlah kasus positif Covid-19.
Oleh karena itu, kesadaran masyarakat menerapkan protokol kesehatan jadi kunci utama dalam mengurangi penyebaran virus. Masyarakat diimbau rajin cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak.
Baca Juga:
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengatakan, sadar akan protokol kesehatan harus ada pada setiap orang. Menurutnya, untuk patuh terhadap sesuatu tidak lepas dari faktor kedisiplinan.
Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DIY hanya bisa memperingatkan apabila ditemukan pelanggaran protokol kesehatan. "Mereka hanya bisa mengingatkan. Kalau tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan ya percuma," paparnya, Rabu, 21 Oktober 2020.
Kalau mereka tidak sadar ya sama, ha mbok diandani ping 100 yo tetep enggak mau.
Raja Yogyakarta ini menegaskan, memakai masker merupakan sebuah kewajiban. Masker berfungsi melindungi dirinya sendiri serta orang lain supaya tidak tertular Covid-19.
Meski begitu, jika masyarakat menganggap pakai masker adalah suatu hal yang mengganggu maka akan percuma. "Kalau mereka tidak sadar ya sama, ha mbok diandani ping 100 yo tetep enggak mau (walau sudah diberitahu 100 kali pun tetap tidak mau pakai masker)," jelasnya.
Menurutnya, itu soal kedisiplinan dan pendidikan. "Ini yang harus dipahami," katanya.
Baca Juga:
Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji berharap masyarakat yang datang dari zona merah untuk berpikir dua kali sebelum bepergian saat libur panjang. Ia tidak ingin orang-orang dari zona malah justru membawa virus. "Datang ke sini takutnya membawa Covid-19," ujar Aji.
Diakuinya, tidak ada alat untuk mencegah mereka agar tidak berlibur ke Yogyakarta. Untuk itu, pencegahan penularan virus Covid-19 ada di masing-masing wisatawan. "Wisatawan wajib patuhi protokol kesehatan baik saat di hotel atau pun tempat wisata," kata dia.
Untuk diketahui, wisatawan yang akan berkunjung ke Yogyakarta diwajibkan mengisi data diri pada aplikasi Jogja Pass. Tujuannya untuk memudahkan proses tracing jika ditemukan kasus Covid-19. []