Makassar - Setelah terjadinya banjir di Kabupaten Jeneponto dan Bantaeng, Sulawesi Selatan, PT. PLN (Persero) unit induk Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (Sulselrabar) mengimbau warga untuk memastikan kondisi jaringan listrik dalam keadaan kering agar aman sebelum dinyalakan.
"Kami imbau warga tetap waspada saat kembali menyalakan instalasi listrik dan memastikan semua keadaan dalam kondisi yang aman. Warga juga kami imbau tetap waspada apabila sewaktu-waktu air kembali naik," kata General Manager PLN unit induk wilayah Sulselrabar, Ismail Deu di Makassar, Senin, 15 Juni 2020.
Ismail meminta jika banjir kembali datang warga yang terkena dampak segera melapor kepada PLN melalui Contact Center 123 atau langsung ke kantor PLN terdekat agar petugas PLN dapat langsung melakukan pemadaman untuk keselamatan.
Kami imbau warga tetap waspada saat kembali menyalakan instalasi listrik dan memastikan semua keadaan dalam kondisi yang aman.
"PLN (Persero) UIW Sulselrabar memastikan seluruh gardu listrik yang dipadamkan akibat banjir bandang di Kabupaten Jeneponto dan Bantaeng telah kembali. Sebelumnya PLN terpaksa memadamkan sejumlah 70 gardu di wilayah terdampak banjir demi keselamatan jiwa masyarakat setempat," ujarnya.
Ia mengatakan, PLN menormalkan aliran listrik setelah kondisi rumah penduduk maupun gardu PLN surut dan benar-benar aman untuk siap dialiri aliran listrik dan wilayah yang terakhir dinyalakan listriknya yakni Kampung Bangkeng Tabbing, Malakaji, Jeneponto.
Adapun desa yang dilakukan pemutusan listrik setelah terjadi banjir di wilayah Kabupaten Jeneponto yakni Rumbia, Jombe, Sepanang, Munthe, Tino, Lebang Manai, Kelurahan Balang, Pallantikang.
Sedangkan sejumlah wilayah Kabupaten Bantaeng yang juga dilakukan pemadaman yakni Desa Onto, Kayu Loe, Bonto Sunggu, Bonto Saluang, Bonto Lebang, Kelurahan Bonto Attu, Bonto Cinde, Kelurahan Bonto Jai, Bonto Langkasa dan Bonto Loe. []