Imbas Corona, Boeing Butuh Banyak Pinjaman

Pabrikan pesawaat Amerika Serikat, Boeing Co membutuhkan banyak pinjaman untuk memulihkan likuditas yang terimbas pandemi virus corona Covid-19.
Pabrik Pesawat Terbang Boeing Co. Regulator AS meminta Boeing untuk mendisain ulang mesin pesawat 737 NG untuk menghindari terulangnya kecelakaan fatal. (Foto: Yahoo.com|worldcentre.me)

Jakarta - CEO Boeing Co, Dave Calhoun menyebutkan membutuhkan banyak pinjaman untuk memulihkan likuiditas yang kering karena lesunya industri penerbangan akibat dampak pandemi virus corona Covid-19. Untuk itu, perusahaan belum bisa membayar dividen untuk beberapa tahun ke depan.

"Kami harus meminjam lebih banyak uang dalam enam bulan ke depan untuk dapat melewati saat yang sangat sulit ini," kata Calhoun dalam rapat umum pemegang saham tahunan yang dilakukan secara virtual, seperti diberitakan dari Channel News Asia, Rabu dini hari, 28 April 2020.

Boeing membutuhkan dua hingga tiga tahun untuk memulihkan kondisi normal seperti tahun 2019.

Baca Juga: Boeing Cari Pinjaman Rp 136,7 Triliun Atasi Krisis 

Boeing akan terus memasok suku cadang. Hal ini untuk memastikan perusahaan kecil memiliki cukup bisnis guna menjaga mereka tetap bertahan selama terjadinya penurunan industri penerbangan akibat Covid-19. “Kita harus menjaga agar aliran uang tetap mengalir ke rantai pasokan sehingga mereka memiliki prediksi tentang bagaimana mereka beroperasi," tutur Calhoun.

Pandemi Covid-19 membuat industri penerbangan terpuruk karena merosotnya jumlah penumpang akibat adanya pemberlakuan pembatasan perjalanan. Selain dampak sepinya penumpang, Boeing juga masih berkutat pada upaya mengembalikan layanan penerbangan pesawat B 737-Max setelah mengalami dua kecelakaan fatal.

Calhoun memperkirakan perusahaan membutuhkan dua hingga tiga tahun untuk memulihkan kondisi normal seperti tahun 2019. Dan, beberapa tahun ke depan untuk meraih pertumbuhan dalam jangka panjang.

Ia mengingat kepada pemegang saham bahwa suit bagi perusahaan untuk melanjutkan pembayaran dividen dalam jangka menengah. "Proses itu bisa memakan waktu tiga hingga lima tahun. Ini akan membutuhkan waktu sebelum dividen kembali," tuturnya.

Baca Juga: Kabel Boeing 737 Max yang Dikandangkan Bermasalah 

Pabrikan pesawat terbesar asal Amerika Serikat itu melaporkan laba kuartal pertama 2020 turun menjadi 13,8 miliar dolar AS. Sementara pengiriman pesawat hanya sepertiga dari tahun sebelumnya, yakni 149 unit, terendah sejak 1984.[]

Berita terkait
Boeing Pecat CEO Dennis Muilenburg Gegara 737 Max
Produsen pesawat terbang terbesar di dunia, Boeing mengumumkan telah memberhentikan CO Dennis A. Muilenbur karena krisis berkepanjangan B 737 Max.
Boeing 737 Max Stop Produksi Januari, Ini Alasannya
Belum ada kejelasan pencabutan sanksi dari otoritas penerbangan AS, FAA membuat Boeing memutuskan untuk menghentikan sementara produksi 737 Max.
Boeing Akan Disain Ulang Mesin 737 NG
Regulator penerbangan AS meminta Boeing Co untuk mendisain ulang tutup pelindung pesawat 737 Nex Generation (NG).
0
Pengamat Nilai KPK Beri Harapan Tindak Lanjuti Penyelidikan Formula E
Gengan diperiksanya Gatot juga bisa memberikan informasi yang berarti dalam penyelidikan dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E.