Ikan Terbang Indonesia Banyak Peminatnya, 48 Ton Dilepas ke Jepang

Sedikitnya 48 ton ikan terbang diekspor ke Jepang untuk kebutuhan konsumsi.
Ikan jenis terbang yang ditangkap di perairan Indonesia oleh nelayan lokal ternyata banyak peminatnya. Sedikitnya 48 ton ikan terbang diekspor ke Jepang dari Sulawesi Selatan untuk kebutuhan konsumsi. (Foto: Pixabay)

Makassar (Tagar 19/1/2019) - Ikan jenis terbang yang ditangkap di perairan Indonesia oleh nelayan lokal ternyata banyak peminatnya. Sedikitnya 48 ton ikan terbang diekspor ke Jepang untuk kebutuhan konsumsi.

Gubernur Sulawesi Selatan, HM Nurdin Abdullah, melepas langsung ekspor jenis ikan terbang puluhan ton itu untuk dikonsumsi oleh masyarakat Jepang di kawasan PT Usaha Central Jaya, Makassar, Sabtu (19/1).

"Yang pasti saya hadir, tentu memberikan samangat kepada direksi semua, mudah-mudahan ekspor sekarang ini bisa di tingkatan lagi, dari hari ke hari sehingga kebutuhan bahan baku untuk ekspor semakin meningkat, ini tantangan terberat kita kedepannya," ujar HM Nurdin kepada Tagar News.

Gubernur Sulawesi SelatanGubernur Sulawesi Selatan, HM Nurdin Abdullah, melepas 48 ton ikan terbang ke Jepang, Sabtu (19/1/2019). (Foto: Tagar/Rio Anthony)

Sebab itu, mantan Bupati Bantaeng dua periode itu menyampaikan, bagaimana masyarakat nelayan bisa menguasai cara penangkapan ikan yang terbaru.

"Kelemahan kita. Kita belum menguasai teknik penangkapan, karena selama ini para nelayan masih sangat tradisional, makanya kita belum mampu bikin kontrak yang pasti, karena kita tidak tahu berapa yang bisa terkumpul, itu penyakit kita Indonesia," ungkapnya.

Baca juga: Manfaat Sehat Bersepeda Tiap Menit Sampai Jangka Waktu 1 Jam

Nurdin berujar, kemarin kita kedatangan tamu dari Jepang. Mereka ingin ada ahli teknologi dalam budidaya pengembangan perikanan. Kita masih menggunakan alat tradisional menangkap ikan, sehingga hasil tangkapannya sedikit.

"Padahal sekarang semua sudah dengan tekhnologi, mungkin ini menjadi tantangan kita kedepan, bagaimana kita mencoba untuk meningkatkan kemampuan para nelayan kita. Kita bekali dengan alat tangkap yang lebih bagus, supaya industri ini secara kontinyu bisa menghasilkan bahan baku yang cukup," tambahnya.

"Harga ikan kita masih murah, makanya nelayan malas melaut untuk mencari ikan. Mungkin kita butuh inovasi teknologi," pungkasnya.

Baca juga: Bisnis Meluapkan Kemarahan, Menghancurkan Semua Barang untuk Terapi

Berita terkait
0
FAO Apresiasi Capaian Kinerja Pertanian Indonesia
Kepala Perwakilan FAO, Rajendra Aryal mengapresiasi capaian kerja yang dilakukan jajaran Kementerian Pertanian selama tiga tahun terakhir.