IHSG Melaju Positif di Hari Pertama PSBB Jakarta

Indeks Hharga saham gabungan melanjutkan tren penguatan pada awal pekan ini meski wilayah DKI Jakarta memberlakukan PSBB jilid II
Warga melintas di samping layar yang menampilkan infornasi pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat, 13 Maret 2020. (Foto: Antara/Galih Pradipta/pd)

Jakarta – Pergerakan indeks harga saham gabungan atau IHSG pada hari pertama pemberlakukan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta terpantau cukup stabil. Bahkan, IHSG tercatat menguat 117,35 poin ke level 5.134,06 pada sesi perdagangan pertama hari ini, Senin, 14 September 2020.

Berdasarkan informasi yang dihimpun redaksi, IHSG bergerak di rentang level 5.059,26 sampai dengan level 5.151,42. Adapun, total transaksi yang tercatat mencapai 8 miliar lembar dengan taksiran nilai Rp 5,44 triliun.

Kondisi ‘hijau’ IHSG tersebut dinilai tidak terlalu terpengaruh atas dampak pemberlakuan PSBB Jakarta. Hal tersebut kontras dengan kondisi pada pekan lalu setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan rencana pembatasan sosial.

Kala itu, IHSG tercatat kehilangan level psikologis 5.000 dengan meluncur ke level 4.891,46 pada Kamis, 10 September 2020.

Menanggapi kondisi demikian, Ekonom Institute for Development on Economic and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan bahwa penurunan IHSG pada pekan lalu lebih disebabkan oleh faktor ketidakpercayaan pasar atas koordinasi yang dibangun oleh aparat penyelenggara negara.

“Isu PSBB dan kesehatan sebenarnya bukan barang baru. Namun kenapa IHSG sempat turun ke level 4.000-an? Itu karena pasar melihatnya ada yang tidak beres atas koordinasi pusat dan daerah. Wong semua menteri ekonominya tidak merekomendasi PSBB tetapi ada keputusan seperti ini,” ujarnya kepada Tagar, Senin, 14 September 2020.

Enny lantas mengungkapkan bahwa optimisme pasar masih akan tetap terjaga menyusul pertemuan antara Gubernur DKI Jakarta dengan perwakilan pemerintah atas keputusan PSBB ini.

“Beberapa aktivitas ekonomi yang masih dapat berjalan sesuai dengan protokol kesehatan bisa membantu tingkat kepercayaan pasar untuk terus melanjutkan tren penguatan IHSG,” tuturnya.

“Jadi yang paling penting adalah bagaimana komunikasi dan keputusan yang dihasilkan harus sinkron agar tidak memunculkan kebingungan bagi pelaku usaha,” sambung dia.

Untuk diketahui, pada Rabu malam 9 September 2020 Anies Baswedan mengumumkan akan kembali menerapkan PSBB di ibu kota. Sehari kemudian, IHSG tergelincir dan kehilangan momentum untuk bertahan di level 5.000.

Namun, pada 11 September 2020, indeks harga saham gabungan diketahui kembali menguat 125,25 poin ke level 5.016,71.

Berita terkait
Pengamat: Berlebihan Kaitkan Anjloknya IHSG dengan PSBB
Pengamat pasar modal, Siswa Rizali tidak sependapat jika rencana penerapan PSBB total di Jakarta sebagai penyebab anjloknya IHSG.
IHSG Naik 2,56%, Tiga Saham Bank Besar Dilego Asing
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan, Jumat, 11 September 2020 melesat 2,56% di posisi 5.016,71 poin.
Analis Perkirakan IHSG Respon Positif PSBB DKI
Tim riset Samuel Sekuritas memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan positif menanggapi kebijakan pengetatan kembali PSBB DKI.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi