Pertemuan penting antara Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, berlangsung di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa (18/3). Kedatangan Airlangga ke Istana sekitar pukul 15.50 WIB ini bertepatan dengan anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat menyentuh 420,97 poin atau minus 6,58 persen ke level 6.046 pada Selasa siang.
"Ya tentu perkembangan perekonomian akan dilaporkan ke Bapak Presiden," ujar Airlangga ketika tiba di Istana, menjawab pertanyaan wartawan. Meski IHSG anjlok hari ini, Airlangga mengklaim bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih kuat. "Kalau penurunan ini kan di berbagai negara, saham naik-turun biasa. Saat saham-saham yang negara lain minggu-minggu lalu turun cukup dalam, mungkin sekarang (IHSG). Kemarin kita belum terlalu kena, baru berimbas satu-dua hari ini," tambahnya.
Sebelumnya, IHSG anjlok pada Selasa (18/3) seang per pukul 11.49 WIB. IHSG terperosok 420,97 poin atau minus 6,58 persen ke level 6.046. Kondisi ini memicu penghentian sementara perdagangan (trading halt) di bursa saham untuk meredam volatilitas pasar. Hal ini menjadikannya indeks dengan pelemahan terdalam dibandingkan indeks lainnya di kawasan Asia.
Bahkan, IHSG sempat merosot lebih dari 3,4 persen sebelum sedikit mereda. Kondisi tersebut sangat kontras dengan pergerakan indeks saham lainnya di Asia yang justru mengalami penguatan signifikan. Indeks Nikkei 225 di Jepang, misalnya, melesat 1,44 persen, sementara indeks saham di Malaysia (KLSE) dan Singapura (STI) juga mencatatkan kenaikan masing-masing sebesar 1,04 persen dan 1 persen.
Pertemuan ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi ekonomi Indonesia dan langkah-langkah yang akan diambil untuk meredam dampak negatif dari anjloknya IHSG. Publik menantikan hasil pertemuan ini dengan penuh harapan, mengingat anjloknya IHSG telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor dan masyarakat luas.