IDI Minta ada Regulasi Lindungi Dokter dari Corona

Jumlah dokter yang meninggal terpapar viris corona mencapai 110 orang. IDI meminta ada regulasi yang bertujuan melindungi para dokter.
Isteri dokter Oki Alfin menangis di kursi roda saat melepas jenazah suaminya yang meninggal akibat Covid-19, di RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu, 12 September 2020. Almarhum dokter Oki terpapar Virus Corona dari pasien yang dirawatnya di Puskesmas Gunung Sahilan 1 Kabupaten Kampar, dan kemudian turut menularkan virus ke isterinya. (Foto: Antara/FB Anggoro)

Jakarta - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta pemerintah mengeluarkan regulasi yang intinya bisa memberi jaminan keselamatan para dokter dalam menangani virus corona. Regulasi itu termasuk antara lain penyediaan fasilitas keamanan para dokter seperti tempat praktek di Puskesmas atau fasilitas kesehatan yang tersebar di seluruh plosok Indonesia.

Pentingnya regulasi ini disampaikan Wakil Ketua PB IDI Mohammad Adib Khumaidi dalam wawancara dengan Tagar TV, Rabu, 23 September 2020. ”Ini penting karena terpaparnya para dokter tidak hanya pada ruang perawatan pasien yang terkena Covid-19, juga saat melakukan tindakan medis yang ternyata belakangan diketahui jika pasien itu terpapar Covid-19,” kata Adib yang juga Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar IDI.

Menurut Adib, IDI sudah melakukan pembicaraan sejumlah pihak berkaitan dengan upaya perlindungan untuk para dokter ini, termasuk dengan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto.

Hingga kini jumlah dokter di Indonesia yang meninggal karena terpapar Covid-19 mencapai sekitar 110 orang. Sekitar 40 di antaranya adalah dokter yang memiliki keahlian spesialis, seperti misalnya spesialis penyakit dalam. Ada pun di seluruh dunia jumlah dokter yang meninggal karena terpapar Covid-19 sekitar 3.000-an orang.

Kasus Covid-19 di Indonesia masih belum reda. Kini angka mereka yang terpapar kasus ini mencapai sekitar 250.000 orang. Rabu lalu misalnya terjadi penambahan jumlah, yakni sekitar 4.000 kasus.

Menurut Adib, IDI sudah melakukan pembicaraan sejumlah pihak berkaitan dengan upaya perlindungan untuk para dokter ini, termasuk dengan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto. “Sambutanya positif,” kata Adib. Kepada Airlangga, IDI menyampaikan sejumlah persoalan yang diharapkan bisa diatasi secepatnya. Termasuk hal paling vital, penyediaan masker N-95 yang sangat diperlukan dokter.

IDI mencatat berbagai problem yang dialami para dokter berkaitan dengan penanganan pandemi corona. Itu misalnya fasilitas ruang pemeriksaan, fasilitas perlindunga diri, hingga waktu istirahat para dokter. “Fasilitas kesehatan di daerah perlu mendapat perhatian besar karena banyak yang kurang dan rentan terjadi penularan Covid-19,” katanya,

Karena itu, ujarnya, harus ada perlindungan pada semua layanan kesehatan dengan penerapan testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan), dan treatment (pengobatan).

Adib meminta masyarakat agar benar-benar menjalankan protokol kesehatan supaya penyebaran virus ini bisa ditekan. “Para calon kepala daerah diharapkan juga mendukung,” ujar Adib. Berkenaan dengan Pilkada beberapa bulan mendatang IDI sudah menyerukan supaya tidak ada pengumpulan massa atau kumpul-kumpul yang bisa berpotensi terjadinya penyebaran virus. []


Berita terkait
Usai Tes Swab, Ketua KPU Arief Budiman Positif Corona
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengumumkan dirinya positif terinfeksi virus corona atau Covid-19 usai melakukan swab test.
Fachrul Razi Positif Corona, Istana Pastikan Jokowi Negatif
Fachrul Razi dinyatakan terkonfirmasi positif virus Corona (Covid-19). Dengan keadaan Menag tersebut, Istana memastikan Presiden Jokowi negatif.
Tangani Corona, Luhut Binsar Pandjaitan: Saya Hanya Manajer
Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim sebagai manajer tangani corona
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.