TAGAR.id, Jakarta - Mewabahnya penyakit cacar monyet du lingkungan global membuat Ikatan Dokter Indonesia (IDI) membentuk satuan tugas atau satgas guna mencegah penularan.
"Kami akan membuat Satgas yang berisikan anggota organisasi profesi IDI. Ini diharapkan dapat mengantisipasi penyakit pandemi maupun endemic. Termasuk juga penyakit hepatitis akut dan cacar monyet," kata Ketua Satgas Cacar Monyet PB IDI dr Hanny Nilasari, Kamis, 4 Agustus 2022.
PB IDI memastikan, Indonesia kompeten mendeteksi cacar monyet. Sekalipun kasusnya belum ditemukan, namun kemampuan dokter dan fasilitas kesehatan tidak diragukan.
Nantinya pihaknya berkerjasama dengan Kementerian Kesehatan serta organisasi profesi lainnya untuk menghadapi cacar monyet.
Antara lain, berkoloborasi dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI),Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit Indonesia (PERDOSKI).
Selain itu, juga ada Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Indonesia (PAMKI dan Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia (PDS Patklin)
"Kami dari Satgas PB IDI akan membantu dan akan selalu berkolaborasi dengan Kemenkes tentunya terkait info dan hal-hal yang terjadi belakangan,” katanya.
“Ke depan kita akan berkolaborasi dengan berbagai organisasi profesi. Di sini ada enam organisasi profesi yang tentunya bisa membantu pada saat kita membutuhkan info, data kasus, dan lain sebagainya," ujarnya.[]
Baca Juga:
- Kasus Cacar Monyet Belum Ditemukan di Indonesia
- Judul Berita Tentang Cacar Monyet yang Menyuburkan Stigma