Identitas dan Peran 5 Pelaku Klitih Beraksi Brutal di Jogja

Aksi barbar remaja klitih tertangkap. Mereka dari geng pelajar Vaskal. Berikut identitas dan perannya saat beraksi brutal di Yogyakarta.
Polsek Umbulharjo, Kota Yogyakarta menunjukkan barang bukti senjata tajam dengan tersangka para pelajar dalam perkara penganiayaan brutal. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah)

Yogyakarta - Lima dari puluhan remaja anggota geng Vaskal yang melakukan pembacokan dan perusakan sepeda motor korban akhirya digulung polisi. Penangkapan pelaku klitih ini kurang dari sehari usai kejadian. Sisanya masih dalam pengejaran petugas kepolisian.

Mereka melakukan aksi barbar terhadap tiga korban hinggga bersimbah darah di Jalan Gambiran Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta pada Rabu, 20 Januari 2021. Tiga orang yang menjadi korban yakni Jihat Solusi, 21 tahun, warga Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, Muhammad Befi, 18 tahun, warga Imogiri, Bantul luka-luka akibat jatuh dari motor dan Teo Pambudi, 21 tahun luka sabet di bagian lengan. 

Baca Juga:

Kapolsek Umbulharjo, Komisaris Polisi (Kompol) Achmad Setyo Budiantoro dalam jumpa pers pada Jumat, 22 Januari 2021 menyatakan, kelima tersangka masih berstatus pelajar, dua di antaranya masih di bawah umur. Dalam aksi brutal tersebut, terungkap siapa yang melakukan pembacokan maupun perusakan motor milik korban.

Berikut identitas lima pelaku dan perannya dalam aksi barbar tersebut:

1. RAP, 15 tahun, warga Purbayan, Kecamatan Kotagede, Yogyakarta. RAP membacok menggunakan celurit masing-masing sekali terhadap korban Jihat Solusi dan Teo Pambudi.

2. DS, 18 tahun, warga Kapanewon Berbah, Sleman. DS membacok dengan celurit satu kali terhadap Jihat Solusi.

3. FA, 18 tahun, warga Bantul, Yogyakarta merusak motor korban menggunakan gear. 

4. AD, 18 tahun, warga Kapanewon Banguntapan, Bantul merusak motor korban menggunakan gear

5. SP, 16 tahun, warga Kapanewon Berbah, Sleman merusak motor korban menggunakan gear.

Motifnya cari musuh atau lawan.

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Umbulharjo, Inspektur Satu (Iptu) Nuri Aryanto mengatakan, ketiga korban sama sekali tidak mempunyai permasalahan dengan geng Vaskal. Para tersangka ini hanya ingin mencari musuh atau lawan. “Motifnya cari musuh atau lawan,” ujar Nuri.

Jihat Solusi Korban Paling Parah

Iptu Nuri Aryanto menceritakan kronologi penganiayaan ini bermula saat ketiga korban pulang ke rumahnya usia main PS di Jalan Kusumanegara, Kota Yogyakarta. Ketiganya menggunakan satu motor berbonceng tiga. Kala melintas di Jalan Gambiran, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta korban bertemu rombongan geng Vaska. 

Dari arah belakang, tiba-tiba serangan mendadak melayang di tubuh korban Teo yang duduk di belakang. Mengetahui hal tersebut, ketiga korban berusaha menghindari rombongan bersenjata dengan menaikkan kecepatan motor hingga akhirnya korban terjatuh di lokasi kejadian.

Baca Juga:

Dua korban atas nama Befi dan Teo berhasil melarikan diri. Sedangkan satu korban atas nama Jihat tidak berhasil melarikan diri usai terjatuh. Akhirya Jihat hanya bisa pasrah menjadi bulan-bulanan komplotan geng Vaskal ini. Darah segar pun mengalir dari tubuhnya.

Kemudian para eksekutor pergi meninggalkan korban. “Sampai saat ini korban Jihat masih menjalani perawatan di rumah sakit karena lukanya cukup parah. Ada di bagian kepala, perut, kaki dan tangan,” katanya. []

Berita terkait
Geng Klitih Aniaya Tiga Orang, Awalnya Hendak Tawuran
Rombongan pelajar yang menganiaya tiga pelajar lainnya di Jalan Gambiran Yogyakarta awalnya hendak tawuran dengan pelajar lain.
Pengakuan Klitih Pedang 3 Korban Bersimbah Darah di Yogyakarta
Berikut pengakuan pelaku pembacok tiga orang yang bersimbah darah di Yogyakarta.
Korban Klitih Berlumur Darah Menyebut Dibacok Geng Vaskal
Ketiga korban berlumur darah dibacok dengan pedang dan celurit di Yogyakarta. Para korban menyebut yang menyerang dari geng Vaskal.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.