Geng Klitih Aniaya Tiga Orang, Awalnya Hendak Tawuran

Rombongan pelajar yang menganiaya tiga pelajar lainnya di Jalan Gambiran Yogyakarta awalnya hendak tawuran dengan pelajar lain.
pelaku penganiayaan saat digelandang petugas dalam acara jumpa pers, Jumat 22 Januari 2021. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah)

Yogyakarta - Rombongan remaja yang membacok tiga orang di Jalan Gambiran, tepatnya depan Lest Bengkel, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta mulanya hendak tawuran dengan geng pelajar lain. Rencananya, lokasi tawuran di Blok O atau sekitar Jogja Expo Center (JEC).

Rombongan pelaku kurang lebih 20 orang berboncengan berkumpul di Jalan Makam Pahlawan hendak ke JEC.

Kapolsek Umbulharjo, Komisaris Polisi (Kompol) Achmad Setyo Budiantoro mengungkapkan, belum sempat berkelahi, rencana tawuran antara geng Vaskal dan lawannya Stepiro tersebut digagalkan oleh warga sekitar. Akhirnya dua geng bubar meninggalkan lokasi.

“Rombongan pelaku kurang lebih 20 orang berboncengan berkumpul di Jalan Makam Pahlawan hendak ke JEC. Kemudian rombongan dibubarkan warga,” kata Achmad Setyo Budiantoro kepada wartawan saat jumpa Pers di Mapolsek Umbulharjo. Jumat, 23 Januari 2021.

Terusir dari titik kumpul tak menghentikan perencana tawuran tersebut. Rombongan geng Vaskal berjalan ke arah Ketandan, Kapanewon Banguntapan, Bantul hendak menunggu lawannya.

Apes, kali ini bertemu petugas polisi dan kembali dibubarkan. Rombongan pun terpecah menghindari kecurigaan polisi.

Delapan orang rombongan pelaku yang menggunakan kendaraan Scoopy ini pergi ke arah Jalan Gambiran, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta.

Saat itu lah rombongan pelaku bertemu tiga korban yang hendak pulang usai bermain PS. Rangkaian penganiayaan dengan senjata tajam pun terjadi.

“Korban dan para pelaku tidak saling kenal,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, tiga orang remaja mengalami luka berat hampir di sekujur tubuhnya akibat ulah Klitih. Korban sajam menggunakan pedang dan celurit saat melintas di Jalan Gambiran depan Lest Bengkel, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta.

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Umbulharjo, Inspektur Satu (Iptu) Nuri Aryanto ada puluhan geng Vascal, hanya 5 tersangka sebagai eksekutor penganiayaan dan perusakan motor korban. Beberapa pelaku masih dalam pencarian,” kata Iptu Nuri.

Berdasarkan pekerjaanya, kelima tersangka masih berstatus pelajar di Yogyakarta. Dua diantaranya bahkan di bawah umur. Mereka mempunyai peran masing-masing dalam penganiayaan ini.

Meski usianya terbilang muda, RAP, 15 tahun warga berdomisili di Purbayan, Kecamatan Kotagede, Yogyakarta berperan sebagai eksekutor pembacokan menggunakan celurit sebanyak dua kali.

DS, 18 tahun Kapanewon Berbah, Sleman sebagai pembacok menggunakan celurit satu kali. Dua tersangka ini membacok korban Jihat Solusi, 21 tahun warga Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul.

Modus pelaku hanya untuk mencari musuh atau lawan.

Sedangkan, FA, 18 tahun warga Bantul, Yogyakarta, AD, 18 tahun warga Kapanewon Banguntapan, Bantul dan SP, 16 tahun warga Kapanewon Berbah, Sleman. Ketiganya melakukan pengrusakan kendaraan motor korban menggunakan gear.

Korban adalah Jihat Islam, 21 tahun warga Sewon, Bantul menderita luka paling patah. Muhammad Befi, 18 tahun warga Imogiri, Bantul luka-luka akibat jatuh dari motor dan Teo Pambudi, 21 tahun luka sabet di bagian lengan.

“Modus pelaku hanya untuk mencari musuh atau lawan,” ujarnya.

Atas perbuatan tindak pidana dimuka umum secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang atau penganiayaan pasal 170 dan atau 351 dan UU Darurat no 12 tahun 1951 dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara. []

Berita terkait
Pengakuan Klitih Pedang 3 Korban Bersimbah Darah di Yogyakarta
Berikut pengakuan pelaku pembacok tiga orang yang bersimbah darah di Yogyakarta.
Korban Klitih Berlumur Darah Menyebut Dibacok Geng Vaskal
Ketiga korban berlumur darah dibacok dengan pedang dan celurit di Yogyakarta. Para korban menyebut yang menyerang dari geng Vaskal.
Pengakuan Terduga Klitih Dibacok di Bantul Yogyakarta
Terduga klitih yang ditangkap Polsek Sedayu mengaku sebelumnya menjadi korban klitih, yakni dibacok di sekitar Blok O Banguntapan, Bantul.