Ibunda Siswa Korban Duel di Dairi Terus Meratap

Ibunda dari siswa korban duel di Kabupaten Dairi terus meratap dan menolak makan dan minum sembari menunggu jenazah putranya tiba dari rumah sakit.
Sejak kejadian Rabu, 5 Februari 2020, siang hingga Kamis 6 Februari 2020, Loide boru Lumban Gaol, ibu korban belum makan maupun minum, meratapi kepergian SPN. (Foto: Tagar/Robert Panggabean)

Dairi - Hingga pukul 12.35 WIB, Kamis 6 Februari 2020, jenazah SPN, 15 tahun, siswa SMP Swasta HKBP Sidikalang, belum tiba di rumah duka, Jalan Milip Simanjorang, Kelurahan Huta Gambir, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.

Pantauan Tagar di lokasi, Loide boru Lumban Gaol masih tetap menangisi kepergian anaknya. Wanita paruh baya itu menolak diberikan minum oleh pihak keluarganya.

Seorang wanita, keluarga korban yang enggan disebut namanya mengatakan, sejak kejadian Rabu, 5 Februari 2020 siang hingga kini, ibu korban belum makan maupun minum.

"Unanghon mangan, apala satetek aek pe dang olo manginum. Nga sai hupaksa hami. Holan na tangis, dang maradi sian nantuari (Jangankan makan, setetes air pun tak mau dia minum. Sudah kami paksa. Menangis terus sejak kemarin," kata wanita itu.

Tampak, beberapa kerabat korban bergantian membujuk Loide agar mau minum, namun semuanya ditolak.

"Dang lojaanhu be hamu sude. Loas hamu ma au annon rap anak hi. Au ma baen hamu alas na, asa hu haol-haol anak hi. O.. Dapot... nga didia ho amang... nga didia ho...(Nggak kurepoti lagi kalian semua. Izinkanlah aku nanti bersama anakku itu. Aku lah dibuat alasnya, biar kupeluk-peluk anakku itu. O.. Dapot... sudah dimana kau nak.. sudah dimana kau," tangis Loide berulang.

Rumah Korban Duel DairiRumah kediaman SPN, 15 tahun, di Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. (Foto: Tagar/Robert Panggabean)

"Nga tulus be rohaku. Dang olo sahalak au di son. Dang sitaonon ni jolma be sitaonon hon (Sudah ikhlas aku. Tidak mau aku sendiri di sini. Tidak beban manusia lagi bebanku ini)," tangisnya lagi.

Pengakuan pelaku, dengkulnya mengenai dada korban

Andung (tangisan) Loide tidak berhenti. "Mate do indung na humokhop anak na. Boi do i. Nga di san be bapa na paimahon hami nadua (Matinya orang tua memperjuangkan anaknya. Bisanya itu. Sudah di sana (surga) bapaknya menunggu kami berdua)," ratapnya.

Loide telentang di tengah ruangan, di dekat dinding kamar yang terbuat dari tripleks. Warga yang berempati, tampak bergantian ke luar masuk rumah semi permanen itu, menyampaikan rasa duka.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, SPN, meninggal dunia akibat berkelahi dengan teman sekelasnya, SO pada Rabu 5 Februari 2020. Untuk keperluan autopsi, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

Kanit Resum Polres Dairi Iptu Mulia P Simamora dikonfirmasi di RSUD Sidikalang, Rabu 5 Februari 2020 menyebut, korban meninggal dunia setelah berkelahi dengan temannya SO, di ruang kelas mereka.

“Keterangan sementara yang kami himpun, korban saling ejek dengan pelaku. Biasalah anak sekolah. Setahu bagaimana, berkelahi. Pengakuan pelaku, dengkulnya mengenai dada korban,” kata Simamora.

Informasi dari pihak keluarga korban, jenazah SPN dalam perjalanan dari Rumah Sakit Bhayangkara Medan menuju Sidikalang.

Diperkirakan, tiba pukul 17.00 WIB. Rencana keluarga, jenazah akan dimakamkan hari ini juga, di pemakaman umum Kelurahan Huta Gambir.[]

Berita terkait
Tangis Sang Ibu Siswa Korban Duel di Dairi
Suasana duka menyelimuti rumah kediaman siswa korban yang tewas pasca duel dengan temannya di Kabupaten Dairi.
Ejekan Berujung Duel, Siswa SMP di Dairi Tewas
Siswa kelas IX SMP Swasta HKBP Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, meninggal dunia akibat berkelahi dengan teman sekelasnya.
Djarot di Dairi: Wariskan Mata Air, Jangan Air Mata
Anggota Komisi II DPR RI, Djarot Saiful Hidayat, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.