Ibu Kota India Kampanye Hentikan Polusi Udara Beracun

New Delhi, Ibu Kota India, meluncurkan kampanye untuk menghentikan sumber polusi udara beracun
Burung merpati terlihat beterbangan di Central Park di New Delhi, India, di belakang senapan anti-asap, Senin, 5 Oktober 2020 (Foto: voaindonesia.com/AP).

Jakarta - Pihak berwenang di New Delhi, Ibu Kota India, 5 Oktober 2020, meluncurkan kampanye antipolusi dalam usaha menurunkan tingkat polusi udara menjelang musim dingin. Pada musim dingin, ibu kota India itu biasa diselimuti asap beracun, dan udara yang buruk bisa membuat wabah virus corona lebih berbahaya.

Gubernur New Delhi, Arvind Kejriwal, mengatakan pemerintah akan memulai kampanye antidebu dan asap yang diakibatkan pembakaran lahan pertanian, serta memperkenalkan aplikasi ponsel yang memungkinkan seseorang mengunggah foto untuk mengadukan seorang pelaku pencemaran udara.

“Polusi udara bisa mengancam jiwa di masa pandemi Covid-19. Keduanya sama-sama bisa mempengaruhi paru-paru,” kata Kejriwal.

Para pakar kesehatan mengatakan tingkat polusi udara yang tinggi dalam periode waktu yang panjang bisa mempengaruhi kesehatan, dan membuat mereka yang terpapar udara buruk itu lebih rentan terdampak virus corona.

Diperkirakan lebih dari satu juta orang meninggal setiap tahunnya di India karena berbagai penyakit terkait polusi udara. New Delhi sendiri saat ini memiliki sekitar 285.000 kasus virus corona, termasuk 5.500 kematian.

New Delhi merupakan kota dengan polusi udara terburuk di India. Musim dingin menjadi periode yang sangat membahayakan kesehatan karena kota itu biasanya tertutup asap beracun yang menghalangi masuknya sinar matahari.

Tingkat polusi pada saat itu memburuk karena para petani di kawasan sekitar seringkali melakukan aksi pembakaran lahan setelah lepas masa panen untuk persiapan musim tanam berikutnya. Yang memprihatinkan, polusi kendaraan dan industri, termasuk petasan, juga meningkat selama musim dingin.

Pada November 2019, New Delhi diselimuti asap kuning gelap selama beberapa hari dan tingkat polusi udaranya mencapai rekor tertinggi. Situasi ini mendorong pihak berwenang untuk menutup sekolah-sekolah dan mengalihkan jalur-jalur penerbangan. [ab/uh]/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Mantan Presiden India Terpapar Covid-19
Mantan Presiden India, Pranab Mukherjee harus dipasang ventilator setelah menjalani operasi karena virus corona Covid-19.
Mantan Presiden India Meninggal karena Covid-19
Mantan presiden India, Pranab Mukherjee meninggal setelah dirawat di rumah sakit selama 21 hari akibat terpapar virus corona Covid-19.
Mendagri India Amit Shah Positif Terpapar Covid-19
Menteri Dalam Negeri India, Amit Shah, positif terinfeksi virus corona dan tengah menjalani perawatan di sebuah rumah sakit.