HUT Arema, Aremani Napak Tilas Pesta Yel-yel Arema… Arema...

HUT Arema, Aremani napak tilas pesta yel-yel Arema… Arema... “Kita di sini Arema Arema... Arema... Kita di sini Arema," ujar Sutiaji mengawali yel-yel Arema.
Ribuan Aremania (suporter Arema FC) mengikuti napak tilas dengan konvoi yang berakhir di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (11/8/2018). (Foto: Tribun Aremania/Facebook)

Malang, (Tagar 11/8/2018) – Menyambut rangkaian HUT ke-31 Arema FC, ribuan Aremania (suporter Arema FC) mengikuti napak tilas dengan konvoi yang berakhir di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (11/8).

Napak tilas menjadi kegiatan puncak HUT ke-31 Arema FC yang digelar di depan Stasiun Kotabaru. Panpel HUT ke-31 Arema FC menyiapkan panggung berukuran raksasa di depan Stasiun Malang.

Penampilan Arema Licek (kecil) Embrant dari Kampung Biru Arema, Can A Rock, Band Makota dari Polres Malang Kota, DJ Freya dan DKross memeriahkan acara yang dilanjutkan dengan pemberangkatan konvoi napak tilas menuju Stadion Kanjuruhan Kepanjen.

Bertepatan dengan napak tilas HUT ke-31 Arema FC, juga dilangsungkan pertandingan Arema FC yang menjamu tamunya Borneo FC yang dihelat di Stadion Kanjuruhan Kepanjen mulai pukul 18.30 WIB.

Seluruh peserta napak tilas dilarang membawa tongkat agar tidak mengganggu pengendara lain, harus tertib lalu lintas, tidak berboncengan lebih dari dua, memakai helm, membawa SIM dan STNK.

"Semua harus 'safety riding'," kata Media Oficer Arema FC Sudarmaji.

Sementara itu, Plt Wali Kota Malang Sutiaji dalam sambutan pelepasan konvoi (napak tilas) HUT ke-31 Arema FC menilai sepak bola adalah pemersatu.

"Kita, budaya kera ngalam (anak Malang) adalah budaya damai. Tunjukkan kepada Indonesia, dunia bahwa Malang, kera ngalam suporter Arema adalah cinta kedamaian. Mudah-mudahan Malang semakin jaya Arema… Arema... Kita di sini Arema Arema... Arema... Kita di sini Arema," ujar Sutiaji mengawali yel-yel Arema.

Menurut dia, Arema cinta akan budaya damai. "Jika ada yang berani berulah, maka dia bukan Arema," tuturnya.

Arema, kata dia, juga tidak hanya dalam dunia sepak bola. Istilah Arema sudah menjadi identitas banyak hal yang mewakili warga Malang raya, bahkan UMKM dan usaha kaus sablon yang menggunakan istilah Arema.

"Semoga dengan ini Arema juga memberi banyak manfaat, tidak hanya dari sisi sepak bola, tetapi juga hal lain. Saya berharap napak tilas ini membuat Aremania semakin dewasa. Suporternya semakin dewasa dan bisa menjadi sarana pembelajaran bagi warga," ujarnya.

Lebih lanjut, Sutiaji menceritakan tentang napak tilas Arema. "Kenapa kesebelasan Arema itu muncul, dulu kan masih banyak. Setelah dari Lucky Acub Zainal mengatakan gimana kalo bisa khas malangannya ada, maka dinamakan Arema (arek Malang)," ucapnya.

Dan, nama Arema ini ternyata tidak dipunyai oleh klub-klub yang lain, karena rasa kepemilikannya tinggi dan namanya bukan PS, tidak apa tapi Arema. "Kita tahu semua bahwa manajemen mengandalkan pembiayaan sepenuhnya dari para suporter, ini menunjukkan kesebelasan Arema adalah milik masyarakat," ujarnya.

Usai memberikan sambutan seperti dirilis Antara, Sutiaji selanjutnya mengangkat bendera start konvoi napak tilas dimulai dengan iringan yel-yel "Arema... Arema... Kita di sini Arema Arema... Arema... Kita di sini Arema" suara ribuan suporter arema dengan musik elektronik yang dimainkan oleh DJ Freya. []

Berita terkait