Hujan Deras, Banjir Lumpuhkan Pantura

Genangan air di Jalan Raya Kaligawe melumpuhkan akses tranportasi pantai utara (pantura) Jawa yang menjadi penghubung utama Jakarta-Surabaya.
Kendaraan besar seperti bus dan truk nekat melintasi banjir di bawah jembatan tol Kaligawe, Semarang, Jawa Tengah, Senin (3/12). (Foto: Tagar/Agus)

Semarang, (Tagar 3/12/2018) - Banjir kembali menyapa wilayah pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah. Genangan air di Jalan Raya Kaligawe melumpuhkan akses tranportasi pantai utara (pantura) Jawa yang menjadi penghubung utama Jakarta-Surabaya.

Pantauan Senin (3/12) pagi, genangan terdalam ada di titik bawah jembatan tol ruas Kaligawe-Banyumanik mencapai 60 cm. Banjir luber hingga palang pintu kereta api dengan kedalaman bervariasi, terendah mulai sekitar 10 cm. Banjir terjadi lantaran meluapnya Sungai Sringin dan Tenggang pasca hujan deras yang mengguyur sejak Minggu, (2/12) malam.

Imbasnya, aktivitas warga yang hendak berangkat kerja, mulai pukul 06.00 WIB tersendat. Upaya rekayasa lalu lintas petugas kepolisian mengalihkan arus kendaraan dari timur maupun barat mengitari jalan tol tak membuahkan hasil.

Ribuan kendaraan malah tertahan akibat arus lalu lintas stagnan di sekitar jembatan tol, tepatnya di bundaran ujung jalan tol Kaligawe sekitar Masjid Kubro. Sejumlah pengendara roda dua yang nekat melintasi bawah jembatan tol mengalami mesin mogok.  

"Mau berangkat kerja sekalian antar isteri. Sampai di lokasi banjir di sekitar bawah jembatan tol, sekitar pukul 06.30 WIB, kondisinya sudah macet parah, lumpuh total," kata Heri Riyana (35) warga Banjardowo, Kecamatan Genuk.

Banjir PanturaAntrean kendaraan menumpuk jelang bawah jembatan tol Kaligawe yang tergenang air. (Foto: Tagar/Agus)

Heri dan isterinya setiap hari melintasi jalan raya Kaligawe untuk menuju tempat kerjanya di jalan Pemuda. Kebetulan keduanya bekerja di komplek perkantoran yang berdekatan jaraknya. Karena banjir, ia terpaksa balik kanan, putar arah melintasi Jalan Wolter Monginsidi-Arteri Soekarno Hatta-Kampung Kali-Jalan Pemuda.

"Sejak tinggal di Genuk tahun 2013 genangan air sekarang paling parah dibanding tahun-tahun sebelumnya," imbuh dia.  

Tak hanya menggenangi jalan, luapan Sungai Sringin juga membanjiri kawasan Perumahan Genuk Indah maupun Jalan Padi Raya. Bagi warga banjir kali ini bukan barang baru. Tak kalah parah, genangan air 30-60 cm. 

"Setiap datang musim hujan ya begini kondisinya. Berkali-kali banjir namun belum ada penanganan serius dari pemerintah," tutur Oziel, 40, warga Genuk.

Hingga berita ini dikirim, genangan air di bawah jembatan tol belum surut. Kendati begitu kemacetan arus lalu lintas sudah mulai terurai mengingat banyak pengguna jalan, khususnya roda dua, memutar menghindari Jalan Raya Kaligawe. 

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyatakan telah mengerahkan pompa penyedot air guna mengurangi genangan.  

"Kami kerahkan pompa-pompa portable milik pemerintah pusat dan pemerintah kota di titik-titik pembuangan. Mudah-mudahan hari ini cepat surut," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang Iswar Aminuddin kepada Tagar News.

Iswar mengakui banjir di kawasan Jalan Raya Kaligawe Raya imbas meluapnya sungai Sringin dan sungai Tenggang. Selain menyiapkan pompa portable, pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana sudah memasukkan kawasan itu ke dalam proyek pengendalian banjir Tenggang-Sringin.

"Kami sudah koordinasikan dengan BBWS, pompa sudah datang, sudah terpasang tapi sekarang lagi dibuat rumah pompanya sehingga belum operasional. Harapan dari BBWS awal Desember sudah dapat operasional," ungkap dia.

Rencananya di aliran Sungai Tenggang akan dipasang 4 pompa dan 3 pompa di sungai Sringin. 

"Di Tenggang satu pompa berkapasitas 10 meter kubik per detik,"ujar Iswar.

Iswar mengklaim banjir di Kaligawe saat ini tidak separah banjir tahun-tahun sebelumnya. Jika dibandingkan periode yang sama di tahun kemarin, tahun ini tidak terlalu parah. Ketinggian air berkisar 10 Cm, kalau dulu kan 50 sampai 60 cm. 

"Tinggal sekarang bagaimana pompa BBWS yang jadi bagian dari pengendalian banjir Tenggang-Sringin dapat segera beroperasi," pungkas dia. []

Berita terkait
0
Emma Raducanu dan Andy Murray Optimistis Bertanding di Wimbledon
Raducanu, 19 tahun, akan melakukan debutnya di Centre Court ketika dia bermain melawan petenis Belgia, Alison van Uytvanck