HNW Buka Suara, Beberkan Kemungkinan Prabowo Serahkan Mandat Capres ke Tokoh Lain

HNW buka suara, beberkan kemungkinan Prabowo serahkan mandat capres ke tokoh lain. Lihat pengalaman sebelumnya yang dilakukan Prabowo, Sandiaga Uno dari cagub menjadi cawagub.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid. (Foto: Nuranisa Hamdan Ningsih)

Jakarta, (Tagar 17/5/2018) - Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) mengungkapkan masih ada kemungkinan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, menyerahkan mandatnya pada tokoh lain yang lebih mampu untuk menjadi calon presiden di Pilpres 2019.

“Semua dinamika masih mungkin terjadi. Termasuk, mungkin saja kemudian Pak Prabowo mengatakan ya saya menyerahkan kepada yang lain,” ungkapnya di Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (17/5).

Meski HNW mengaku belum ada pembicaraan khusus, ia melihat dari pengalaman sebelumnya yang dilakukan Prabowo, yaitu di bawah perubahan Sandiaga Uno dari calon gubernur menjadi calon wakil gubernur.

“Pembicaraan secara khusus belum ya, tapi kan kita punya pengalaman terkait Pilgub di DKI. Pilgub DKI kan jelas, Gerindra keputusaannya pada saat itu DKI I, ternyata bisa berubah menjadi DKI 2,” terangnya.

Elektabilitas Prabowo kini, menurutnya masih di posisi kedua tertinggi setelah Presiden Joko Widodo. Namun, lagi-lagi belum menjadi jaminan sebelum pendaftaran, apakah dirinya akan terus duduk di posisi sebagai calon presiden atau menyerahkan mandatnya pada tokoh lain.

“Pak Prabowo sekarang adalah tokoh dengan elektabilitas tertinggi di bawah Pak Jokowi, itu fakta. Tapi apakah nanti beliau akan tetap memegang posisi ini atau beliau memberikan kepada yang lain, sebelum dimajukan dalam artian didaftarkan semunya masih mungkin,” jelas HNW.

Bila nantinya memang Prabowo menyerahkan mandatnya, PKS pun akan mengkaji kembali dukungannya. Karena, PKS sudah mengajukan sembilan nama, yang dinilai pantas menjadi cawapres untuk mendampingi Prabowo pada Pilpres mendatang.

“Kita bahas bersama-sama apa yang akan diberikan. Kalau ternyata itu adalah tokoh yang tidak bisa diterima tentu kami tidak mendukung,” tuntas Wakil Ketua MPR ini. (nhn)

Berita terkait