Jakarta - Wakil Ketua MPR sementara Hillary Lasut mengatakan berat tugas yang diembannya memimpin sidang paripurna MPR. Baginya bukan perkara mudah menjadi pimpinan rapat yang diikuti ratusan anggota dewan dengan kepentingan masing-masing.
"Tidak mudah ternyata mengatur banyaknya orang yang lebih dari 500 orang dengan keinginan dan kepentingan yang berbeda-beda," kata Hillary di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Rabu 2 Oktober 2019.
Sehingga nanti saya berharap di parlemen kedepannya bisa sama-sama merefleksi kepada diri sendiri, untuk juga meyakinkan kepada masyarakat bahwa kita ini ada.
Hillary yang merupakan perwakilan anggota DPR Fraksi Nasdem berharap polemik di sidang paripurna MPR tidak lagi terjadi. Dia menyampaikan agar anggota dewan mementingkan suara rakyat dibandingkan dengan ego masing-masing.
"Sehingga nanti saya berharap di parlemen kedepannya bisa sama-sama merefleksi kepada diri sendiri, untuk juga meyakinkan kepada masyarakat bahwa kita ini ada," ucap dia.
Perempuan berusia 23 tahun ini mengimbau agar seluruh anggota legislatif tak lagi banyak bicara tetapi membuktikannya dengan bekerja, salah satunya menghasilkan Undang Undang. Hillary Lasut berbicara terkait citra legislatif yang dianggap buruk lantaran tidak sesuai harapan.
"Jangan lagi terlalu banyak mungkin bicara-nya, tapi sedikit berpikirnya buat masyarakat. Saya harap ke depan boleh dibenahi," tutur dia.
Pada Rabu 2 Oktober 2019, 335 anggota DPR dan DPD tidak hadir dalam sidang paripurna MPR. Jumlah ketidakhadiran itu mencapai setengah dari anggota DPR dan DPD.
Jumlah anggota DPR dan DPD diketahui sebanyak 711. Dalam absensi yang dibacakan saat pembukaan sidang paripurna MPR, tercatat hanya 376 anggota yang hadir. Kenyataan ini sangat miris karena anggota DPR dan DPD baru saja dilantik dan diambil sumpahny pada Selasa 1 Oktober 2019.