Heboh Polemik Pernyataan 'Amplop Kiai', Begini Kata Yenny Wahid

Bahkan, Yenny mengatakan bahwa tidak jarang ada yang datang membawa sumbangan dan oleh-oleh.
Politisi Indonesia Yenny Wahid. (Foto: Tagar/Antaranews)

TAGAR.id, Jakarta - Polemik pernyataan 'amplop kiai' yang ramai belakangan ini menjadi bukti ada pihak yang tidak paham budaya ulama. Hal ini diungkapkan Yenny Wahid dikutip Minggu, 278 Agustus 2022.

“Jadi, kalau kiai-kiai disebut terlibat dalam money politics, saya rasa itu karena enggak kenal budaya kiai dan ulama," katanya.

Putri ulama almarhum K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu berpendapat bahwa kiai dan ulama itu justru lebih banyak memberi kepada masyarakat daripada menerima sesuatu dari masyarakat.

"Banyak orang yang datang sowan ke kiai untuk minta didoakan karena mereka percaya bahwa silaturahmi ke kiai akan mendatangkan keberkahan. Baik orang miskin maupun kaya, pejabat maupun orang biasa, semua diterima dan dihormati," jelasnya.

Bahkan, Yenny mengatakan bahwa tidak jarang ada yang datang membawa sumbangan dan oleh-oleh.

Menurut Yenny, ada yang datang membawa hasil bumi, seperti singkong dan kelapa. Akan tetapi ada juga yang memilih memberikan sumbangan berupa uang dan jumlahnya pun beragam.

"Bapak saya dahulu sering diberi uang Rp5.000,00 oleh masyarakat yang sowan. Namun, banyak kiai yang bahkan besaran sumbangannya saja tidak tahu karena biasanya akan disalurkan langsung untuk keperluan pondok pesantren, membangun masjid, dan lain-lain," katanya.

Yenny menegaskan bahwa banyak pondok pesantren yang masih disubsidi oleh kiainya agar para santri bisa belajar dan tinggal secara gratis di sana.

Baca juga: Ansor ingatkan Bawaslu hati-hati sikapi laporan amplop untuk kiai

Baca juga: Ansor DKI: "Bisyaroh" untuk kiai hal lumrah

Ia mengungkapkan pengalaman unik dengan almarhum Kiai Maimun Zubair, tokoh karismatik PPP. Kalau beliau diberi amplop, amplopnya diterima, lalu dikembalikan lagi kepada yang memberi.

"Beliau mengatakan bahwa sumbangannya beliau terima. Karena sudah menjadi haknya, beliau memberikan kembali kepada orang yang memberi sumbangan tersebut sebagai hadiah dari beliau," ujarnya.

Yeni lantas menegaskan, "Itulah akhlak kiai, yang bisa menolak secara halus tanpa menyinggung perasaan orang yang ingin mendapatkan berkah."

Sebelumnya dalam pidatonya di acara Pembekalan Antikorupsi Politik Cerdas Berintegritas (PCB) untuk Partai Persatuan Pembangunan bekerja sama dengan KPK pertengahan Agustus lalu, Suharso menyinggung soal amplop kiai.

Dalam acara yang dapat disaksikan melalui kanal YouTube ACLC KPK itu, Suharso mengawali pidatonya dengan menceritakan pengalamannya saat menjadi Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP. Dia mesti bertandang ke beberapa kiai pada pondok pesantren besar.

"Demi Allah dan rasulnya terjadi. Saya datang ke kiai dengan beberapa kawan, lalu saya pergi begitu saja. Ya, saya minta didoain, kemudian saya jalan. Tak lama kemudian, saya dikirimi pesan WhatsApp, 'Pak Plt. tadi ninggalin apa nggak untuk kiai', saya pikir ninggalin apa? Saya enggak merasa tertinggal sesuatu di sana," ujar Suharso kala itu.

Setelah itu, Suharso diingatkan bahwa jika bertemu dengan kiai harus meninggalkan "tanda mata".

"'Kalau datang ke beliau-beliau itu mesti ada tanda mata yang ditinggalkan'. Wah, saya enggak bawa. Tanda matanya apa? Sarung? Peci? Al-Qur'an atau apa? 'Kayak nggak ngerti aja Pak Harso ini'. Dan itu di mana-mana setiap ketemu, enggak bisa, bahkan sampai hari ini kalau kami ketemu di sana, kalau salamannya enggak ada amplopnya, itu pulangnya itu sesuatu yang hambar. Ini masalah nyata yang kita hadapi saat ini," jelasnya.[]

Berita terkait
Perkembangan Kasus Bechi Anak Kiai Jombang Tersangka Pencabulan Lima Santriwati
Bagaimana perkembangan kasus Bechi anak Kiai Jombang tersangka pencabulan lima santriwati yang TKP-nya di Pondok Pesantren Shiddiqiyah.
Sebutlah Bechi Tersangka Pencabulan Itu Warga Negara, Bukan Anak Kiai, Kata Muhammadiyah
Sebutlah Bechi tersangka pencabulan itu warga negara, bukan anak kiai, karena equality before the law, semua sama di depan hukum, kata Muhammadiyah
Apa Ganjaran yang Tepat Buat Bechi Anak Kiai Jombang Tersangka Pencabulan 5 Santriwati
Apa ganjaran yang tepat buat Bechi anak kiai Jombang tersangka pencabulan lima santri perempuan di Pondok Pesantren Shiddiqiyyah.