Jakarta - Pembelian gelandang Kai Havertz yang dilakukan Chelsea ternyata tidak atas permintaan manajer Frank Lampard. Bos Chelsea langsung, Roman Abramovich, yang menginginkan Havertz. Ini menjadikan klub berusaha keras memboyong pemain tersebut dari Bayer Leverkusen.
Bila yang punya duit sudah berkehendak, tidak ada pilihan lain bagi Chelsea kecuali memenuhi permintaan Abramovich. Menurut Express operasi perekrutan Havertz dikontrol langsung oleh miliuner Rusia yang menduduki peringkat 113 sebagai orang terkaya di dunia ini.
Perekrutan Havertz memang berjalan mulus. Apalagi, The Blues tak punya pesaing untuk menggaer playmaker berusia 21 ini. Real Madrid yang menjadi satu-satunya rival dalam perburuan Havertz akhirnya mundur. Krisis akibat pandemi Covid-19 membuat Madrid terpaksa menunda rencana perekrutan kecuali bila klub sudah menjual sebagian pemain.
Kai merupakan salah satu pemain terbaik di usianya saat ini. Kami senang masa depan dia bersama Chelsea
Abramovich pun mendapatkan Havertz dengan harga lebih murah, yaitu 70 juta poundsterling atau Rp 1,3 triliun. Sebelumnya, Leverkusen meminta harga 90 juta poundsterling atau Rp 1,7 triliun yang bisa memecahkan rekor transfer Inggris Raya. Keberhasilan Chelsea mendapatkan harga lebih murah tidak terlepas dari peran Direktur Olahraga Chelsea, Marina Granovskaia.
Granovskaia yang disebut-sebut sebagai 'perempuan paling berpengaruh di sepak bola Eropa' ini berperan besar dalam negosiasi transfer Havertz. Dirinya terlibat dalam pembelian maupun penjualan pemain di Chelsea. Termasuk penjualan Eden Hazard ke Madrid yang mendatangkan keuntungan besar bagi Chelsea.
Bagaimana tidak, harga Hazard bisa lebih tinggi dari yang diperkirakan sehingga Chelsea mampu mendapatkan tambahan pemasukan sampai 13 juta poundsterling. Dengan penjualan Hazard yang sebesar 143 juta poundsterling atau Rp 2,8 triliun, klub London Barat ini bisa merekrut sejumlah pemain.
Havertz, Pemain dengan Gaji Tertinggi di Chelsea
Havertz sendiri langsung mendapat kontrak panjang berdurasi 5 tahun dari Chelsea. Gajinya pun naik menjadi 310 ribu atau Rp 6 miliar setiap pekan.
Perekrutan bintang tim nasional Jerman ini pun mengubah struktur gaji di Chelsea. Sebelumnya, striker Timo Werner, kolega Havertz di timnas, yang mendapat gaji paling tinggi saat didatangkan dari RB Leipzig. Kini, posisi itu direbut Havertz.
"Saya senang dan bangga bisa berada di sini [Chelsea]. Bagi saya ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan karena bisa bermain di klub besar seperti Chelsea," kata Havertz seperti dikutip laman klub.
"Saya tak sabar bertemu rekan tim dan pelatih. Saya benar-benar bahagia bisa bergabung di sini," ucap dia.
Sementara, Granovskaia memuji Havertz sebagai salah satu pemain terbaik saat ini. Di usianya yang masih muda, dia sudah menjadi andalan Jerman.
"Kai merupakan salah satu pemain terbaik di usianya saat ini. Kami senang masa depan dia bersama Chelsea," ujar Granovskaia.
"Dia telah menunjukkan kemampuannya di salah satu liga terbaik di Eropa. Dia memiliki talenta luar biasa dan bermain untuk timnas Jerman," kata orang kepercayaan Abramovich ini.
Havertz menjadi pemain ke-6 yang datang ke Stamford Bridge. Sebelumnya, Chelsea sudah merekrut Werner, Malang Sarr, Ben Chilwell, Thiago Silva dan Hakim Ziyech yang sudah menandatangani kontrak pada Februari lalu.
Hanya, perekrut Havertz atas permintaan Abramovich justru membuat fans khawatir. Pasalnya, pria yang memiliki kekayaan Rp 186 triliun ini selalu salah beli pemain. Mereka yang dibeli dengan harga mahal ternyata gagal total saat berkostum Chelsea.
Baca juga:
Chelsea Sodorkan Kepa untuk Beli Kiper AC Milan
Gegara Werner, Abraham Minta Gaji Besar di Chelsea
Abramovic pernah menginginkan striker AC Milan Andriy Shevchenko dan membelinya pada 2006. Saat di Milan, Shevchenko menjadi andalannya dengan mengemas 172 gol dari 296 laga.
Namun penyerang Ukraina ini gagal bersinar di Chelsea. Bahkan dia sampai dipinjamkan kembali ke Milan karena tak menunjukkan ketajamannya. Kini, Havertz diharapkan tak bernasib sama dengan Shevchenko. []