Atalanta Vs SPAL, Gagal Masuk 4 Besar

Atalanta gagal menembus 4 besar atau zona Liga Champions setelah secara mengejutkan dikalahkan SPAL 1-2, Selasa 21 Januari 2020 dini hari WIB.
Atalanta gagal menembus 4 besar atau zona Liga Champions setelah secara mengejutkan dikalahkan tamunya SPAL 1-2 di pertandingan Serie A Italia di Stadion Gewiss, Selasa 21 Januari 2020 dini hari WIB. Tampak pemain SPAL merayakan gol di laga itu. (Foto: spalferrara.it)

Jakarta - Atalanta secara mengejutkan dipaksa menyerah 1-2 oleh tim papan bawah SPAL di pertandingan Serie A Italia di Stadion Gewiss, Selasa 21 Januari 2020 dini hari WIB. Kekalahan yang membuat Atalanta gagal menembus 4 besar atau zona Liga Champions. 

Kekalahan yang mengecewakan karena dialami Atalanta di kandang sendiri. Bahkan mereka sudah unggul lebih dulu. Namun SPAL mampu membalikkan keadaan. 

Lebih ironis lagi, SPAL merupakan tim yang sedang berjuang keluar dari zona degradasi. Sebelumnya SPAL berada di dasar klasemen dan kemenangan atas Atalanta menjadikan mereka bisa memperbaiki posisinya. Hanya, SPAL yang memiliki poin 15 masih tertahan di zona merah. Mereka menduduki peringkat 18 atau ketiga dari bawah. 

Problem terbesar kami adalah pertahanan. Kami terlalu pasif dan ada jarak yang lebar

Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini mengakui bila timnya gagal menunjukkan penampilan terbaik di laga tersebut. Beberapa peluang yang diperoleh pun gagal dimanfaatkan dengan baik. 

"Kami memiliki banyak peluang tetapi gagal menyelesaikannya. Beberapa pemain kami tidak menunjukkan performa terbaik dan kami harus membayarnya," kata Gasperini.

"Problem terbesar kami adalah pertahanan. Kami terlalu pasif dan ada jarak yang lebar," ujarnya. 

Kekalahan dari SPAL memang di luar perkiraan karena performa Atalanta yang cukup mengesankan. Bagaimana tidak, mereka meraih kemenangan besar 5-0 atas AC Milan dan Parma. 

Sukses La Dea berlanjut dengan menahan Inter Milan 1-1 di Giuseppe Meazza. Hanya mereka kemudian menelan dua kekalahan berturut-turut. Setelah kalah dari Fiorentina, mereka kemudian dipaksa menyerah oleh SPAL. 

"SPAL tim yang bagus. Meski posisi mereka saat ini ada di bawah namun mampu menunjukkan performa bagus di beberapa pertandingan terakhir. Mereka juga berada memperbaiki posisinya di klasemen," kata pelatih yang sukses membawa Atalanta berlaga di Liga Champions untuk kali pertama dalam sejarah klub. 

Gagal meraih poin di kandang sendiri menjadikan Atalanta tertahan di peringkat lima dengan poin 35. Mereka gagal menggeser AS Roma yang memiliki poin 38 dan berada di posisi empat. 

Kalah, Tapi Atalanta Awali Laga dengan Baik

Atalanta yang tampil di kandang sendiri sesungguhnya mengawali laga dengan baik. Mereka sudah unggul saat Josip Ilicic mencetak gol di menit 16. Gol berawal dari umpan silang Duvan Zapata yang disambut pemain asal Slovenia yang memasukkan bola ke gawang dengan tumitnya.

Atalanta kian gencar menekan lawan setelah unggul 1-0. Bahkan
Zapata nyaris memperbesar keunggulan tim. Namun sepakannya hanya membentur tiang gawang.

SPAL bukannya tanpa peluang. Mereka beberapa kali mengancam gawang tuan rumah. Peluang terbaik diperoleh Andrea Patagna meski tendangannya juga hanya mengenai tiang.

Tekanan dari tim tamu baru berhasil di babak kedua. Mereka mampu memperbaiki performa sehingga tampil beda setelah pergantian babak. Pada menit 54, Patagna tak lagi gagal membobol gawang lawan. Dirinya sukses menyambut umpan Arkadiusz Reca yang dituntaskannya menjadi gol. 

Dalam kedudukan imbang 1-1, SPAL justru berada di atas angin. Hanya berselang enam menit, SPAL berbalik unggul melalui gol Mattia Valoti. Skor 1-2 untuk tim tamu bertahan sampai akhir pertandingan. 

Menanggapi kemenangan tim, pelatih SPAL Leonardo Semplici menuturkan bila mereka butuh penampilan seperti saat melawan Atalanta. Menurutnya tim sudah tampil lebih baik dibandingkan sat dikalahkan Fiorentina 0-1. 

"Kami jelas butuh pertandingan seperti ini saat menghadapi tim besar sekelas Atalanta. Kami sesungguhnya sudah melakukannya saat melawan Fiorentina dan tak pantas kalah di laga itu. Namun kami akhirnya bangkit," kata Semplici. []

Berita terkait
Inter Vs Atalanta, Gagal Menang Diancam Juventus
Inter Milan mendapat ancaman dari Juventus setelah ditahan Atalanta 1-1 di pertandingan Serie A Italia.
Muriel Hat-trick, Atalanta Menang 7 Gol Atas Udinese
Atalanta menang telak 7-1 atas Udinese di laga Serie A Italia, Minggu 28 OKtober 2019. Di laga itu, Luis Muriel mencetak hat-trick.
Tanpa Ibra, Milan Singkirkan SPAL di Coppa Italia
AC Milan yang tidak diperkuat Zlatan Ibrahimovic menyingkirkan SPAL 3-0 di 16 Besar Coppa Italia. Mereka pun lolos ke perempat final.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.