Jakarta - Isu regenerasi Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan dalam Kongres V di Bali mencuatkan beberapa nama calon pengganti Megawati Soekarnoputri, yaitu Prananda Prabowo dan Puan Maharani, yang tak lain masih trah Soekarno.
Selain tiga nama di atas, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai memiliki peluang, meskipun kansnya cukup kecil.
Hal tersebut dikatakan Peneliti Politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS) J. Kristiadi yang melihat sosok Presiden Jokowi, untuk saat ini masih sulit menggusur kedudukan Megawati dari kursi Ketum PDIP.
Kendati demikian, masih ada celah bagi presiden terpilih itu untuk menang dalam pemilihan Ketum PDIP, dengan mengakomodir para politikus PDIP, bahwa pemimpin partai tidak harus dilanjutkan trah Soekarno. Meskipun harapan Jokowi untuk menjadi Ketum partai tergolong sulit.
PDI Perjuangan adalah parpol yang punya suatu mitologi yang namanya Bung Karno.
Menurut dia, di partai banteng moncong putih itu kental akan sosok Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno.
Jadi, kata Kristiadi, tidak heran apabila trah Soekarno lebih diunggulkan dibandingkan kader lainnya. Sebab, PDIP merupakan partai politik (parpol) yang paling merepresentasikan sosok Soekarno sebagai kekuatan partai.
"PDI Perjuangan adalah parpol yang punya suatu mitologi yang namanya Bung Karno. Nah mitologi itu juga bisa dibawa dalam proses kepemimpinan," kata Kristiadi di Jakarta, pada Rabu, 7 Agustus 2019.
Menurut dia, Puan Maharani dan Prananda Prabowo pun ia nilai masih sulit sebenarnya menggantikan peran Megawati. Dengan alasan, Ketum PDIP yang sekarang sangat kharismatik.
Hal tersebut yang ia soroti jika dalam Kongres PDIP V di Bali belum tiba saatnya regenerasi kepemimpinan. Karena, kata Kristiadi, kepemimpinan kharismatik itu hanya dimiliki oleh Megawati Soekarnoputri.
"Sebab, sudah berpengalaman lama dan begitu banyak jabatan yang disandang," kata dia.
Ia melanjutkan, hampir dipastikan kongres ini hanya akan melanggengkan Megawati lagi sebagai Ketum PDIP selama lima tahun ke depan.
"Regenerasi dalam tubuh PDI Perjuangan hanya perihal waktu," tuturnya.[]
Baca juga: