Harkitnas, Ketum DAG Tekankan Kader Ambil Peran Bukan Peminta Peran

Harkitnas, Ketum DAG tekankan kader ambil peran bukan peminta peran. “Sudah saatnya peran generasi muda Indonesia juga harus mampu mengawal aksi-aksi radikalisme dan terorisme,” ujar Educardo Panjaitan.
Ketum DAG Educardo Panjaitan didampingi sejumlah pengurus DPP DAG saat dimintai keterangan oleh awak media televisi nasional beberapa waktu lalu. (Foto: Ist)

Jakarta, (Tagar 21/5/2018) - Ketua Umum Perkumpulan Demi Anak Generasi (DAG) Educardo Panjaitan mengajak seluruh kader dan pengurus di tingkat pusat maupun daerah untuk berperan aktif sebagai agen percepatan perubahan terhadap pembangunan di daerah masing-masing. Hal ini disampaikannya terkait peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang jatuh pada tanggal 20 Mei 2018.

"Sebagai generasi muda diharapkan bisa mengambil peran untuk memajukan pembangunan di daerah, bukan sebagai peminta peran," kata Edo sapaan akrab Educardo Panjaitan, Senin (21/5/2018).

Secara internal, menurut dia, perlu adanya peran secara kolektif dalam gerakan pembaharuan yang berpihak kepada masyarakat kurang beruntung. Untuk itu, dia menekankan kader DAG harus melahirkan kesadaran tinggi bahwa nasib rakyat harus bisa diperjuangkan secara nyata, bukan cuma omong kosong belaka.

"Jangan sampai perjuangan demi anak generasi lewat jargon semata, tapi harus mampu memberi solusi berarti untuk kemajuan daerah, bangsa dan negara," harapnya.

Momentum Kebangkitan Nasional, menurutnya, juga sebagai upaya menyatukan berbagai persepsi dan arah perjuangan dari lintas organisasi dan elemen masyarakat untuk memberi arah perjalanan bangsa ke depan yang lebih baik. Oleh karena itu, sudah saatnya peran generasi muda Indonesia juga harus mampu mengawal aksi-aksi radikalisme dan terorisme, agar tidak bertumbuh subur di Indonesia.

Itu sebabnya mengapa kemudian, dia meminta kader DAG jangan sekali-kali kehilangan orientasi dan disorientasi terhadap visi misi DAG ke depan. "Diingatkan seluruh program kerja harus berorientasi untuk generasi bangsa dan negara. Karena, generasi muda adalah sumber utama penerus masa depan Indonesia," ujarnya.

"Bukankah pemuda itu harus memperjuangkan demi generasi Indonesia ke depannya? Generasi akan selalu muncul menjadi pelopor, bukan sebagai pengekor," sergahnya kemudian.

Seperti diketahui, Peringatan Hari Kebangkitan Nasional setiap 20 Mei menandakan kesadaran bangsa Indonesia terhadap pentingnya persatuan dan kesatuan. Peringatan Hari Kebangkitan Nasional juga dijadikan sebagai momentum pergerakan kemerdekaan nasional di masa lampau yang masih relevan untuk masa sekarang. (wes)

Berita terkait