Jakarta - Setiap tanggal 31 Oktober diperingati sebagai Hari Menabung Sedunia (World Savings Days). Seluruh bank di dunia mengkampanyekan untuk meningkatkan kesadaran menabung dan literasi keuangan masyarakat yang masih rendah terutama di negara-negara berkembang. Bagaimana peranan World Bank (Bank Dunia) dalam perkembangan World Saving Days?
Selama lebih dari 90 tahun, Institute Perbankan Ritel dan Tabungan Internasional - asosiasi perbankan internasional - mendedikasikan gerakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat menabung. Gerakan ini berawal dari Kongres Bank Tabungan Internasional yang pertama di Milan, Italia pada 31 Oktober 1924.
Kongres di Milan itu bertujuan untuk mengkampanyekan dan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menabung ketimbang menyimpan di bawah bantal. Pada hari terakhir kongres, profesor dari Italia bernama Filippo Ravizza mengusulkan agar tanggal 31 ditetapkan sebagai Hari Penghematan Sedunia.
Saat itu belum bernama Hari Menabung Sedunia. Dalam kongres tersebut diputuskan bahwa Hari Penghematan Sedunia atau World Thrift Day adalah hari yang didedikasikan untuk mempromosikan penghematan di seluruh dunia. Bank Tabungan Internasional menggandeng sekolah, pendeta, asosiasi budaya, kalangan olahragawan, profesional dan perempuan untuk mempromosikan program penghematan.
Ide Hari Penghematan Dunia kemudian berkembang pada gagasan mendorong masyarakat menabung untuk mendapatkan standar hidup yang lebih baik. Seperti dikutip dari wikipedia.org, perwakilan dari 29 negara yang menghadiri kongres di Milan juga mengingatkan pemikiran menabung kepada publik di seluruh dunia.
Hari Penghematan Sedunia yang kemudian bertransformasi menjadi Hari Menabung Sedunia - namun belum jelas kapan itu terjadi - memang difokuskan pada negara-negara berkembang, di mana masih banyak orang yang tidak memliki rekening bank. Tingginya tingkat pengangguran dan kemiskinan menjadi salah satu kendala terbesar dalam menabung. Padahal, tabungan sangat penting untuk menghadapi masa-masa sulit kehidupan.
Bank Dunia (World Bank) menyoroti World Savings Day sudah berkembang pesat dari 95 tahun lalu. Kini produk tabungan berkembang ke era digital.
Menurut World Bank, produk tabungan digital meningkat di Asia dan Afrika. Perusahaan baru bersaing atau bermitra dengan bank yang ada untuk menawarkan akses murah ke rekening tabungan, memotong persyaratan minimum dan biaya pemeliharaan, serta mempermudah penyetoran dan penarikan lebih mudah, terutama bagi yang berpenghasilan rendah dan rumah tangga pedesaan.
Selama ini mereka masih banyak tergantung pada jaringan agen cabang bank. Mereka menyesuaikan produk tabungan digital untuk meniru bentuk tabungan tradisional, seperti kelompok tabungan pedesaan. Untuk itulah, World Bank bekerjasama dengan negara-negara mendorong masyarakat untuk melek literasi keuangan di eral digital. []