Makassar - Suporter PSM Makassar berharap kompetisi sepak bola Indonesia yang terhenti selama 2 bulan akibat pandemi Covid-19 tetap dilanjutkan kembali. Suporter memastikan akan mematuhi protokol kesehatan asal kompetisi dilaksanakan lagi.
Kurva penyebaran Covid-19 di Indonesia memang masih terus menanjak. Sedangkan kompetisi Liga 1 maupun Liga 2 belum ada kepastian meski sudah disiapkan skenario untuk musim ini.
Namun suporter berharap induk organisasi, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dapat mengambil suatu kebijakan terkait liga. Mereka berharap PSSI kembali menjalankan kompetisi.
Ini harus diantisipasi, jangan sampai mengabaikan protokol kesehatan
"Kami (suporter) cuma berharap kompetisi bisa berlanjut. Ini sesuai harapan kami. Tetapi memang harus melihat kondisi daerah yang wabahnya memang kurang atau zona hijau," kata Presiden The Macz Man, Ocha Alim di Makassar, Kamis, 4 Juni 2020.
Bila kompetisi digelar, protokol kesehatan memang harus dijalankan secara ketat. Salah satunya PSSI harus mengantisipasi kedatangan suporter yang datang ke lokasi pertandingan.
Meski tidak masuk stadion dan hanya memberikan dukungan dari luar stadion, namun kehadiran mereka tetap harus menjadi pertimbangan. Kehadiran suporter bisa melanggar physical distancing yang seharusnya diterapkan secara ketat.
"Ini harus diantisipasi, jangan sampai mengabaikan protokol kesehatan," ujar dia.
Suporter PSIS Berharap Liga Digulirkan
Hal senada dikatakan ketua Panser Biru PSIS Semarang, Galih. Menurut dia suporter PSIS berharap kompetisi Liga 1 tetap berjalan dengan tidak mengabaikan protokol kesehatan di era new normal ini.
"Kami berharap sepak bola tetap berjalan. Suporter ada karena sepak bola," kata Galih.
Kelanjutan kompetisi Liga 1 maupun Liga 2 saat ini masih menanti keputusan dari PSSI sebagai induk organisasi sepak bola di Indonesia di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga:
Nasib Liga 1, PSIS Semarang Serahkan ke PSSI
Kelanjutan Liga 1 dan 2, Pemerintah Jadi Acuan PSSI
Kompetisi musim ini memang belum mendapat kepastian. Dari pertemuan secara virtual, sebagian klub menghendaki kompetisi dilanjutkan. Sedangkan yang lain menyarankan agar musim ini ditiadakan.
Namun ada yang mengambil jalan tengah. Kompetisi ditiadakan dan digantikan home tournament. Dipilihnya turnamen karena tidak setiap kota atau daerah berstatus zona hijau Covid-19. Ada yang sudah merah dan bahkan hitam sehingga memunculkan klaster baru.
Sedangkan usulan yang hampir mirip dengan home tournament adalah kompetisi yang dipusatkan di Jawa. Hanya ini juga menjadi problem bagi klub yang berasal dari luar Jawa. []