Haram Puasa Saat Hari Raya Idul Fitri

Hari Raya Idul Fitri adalah momen kemenangan bagi umat Islam setelah satu bulan menunaikan ibadah puasa Ramadan.
Berbagai hidangan wajib di Hari Raya Idul Fitri. (Foto: Instagram/Deena_hp)

Jakarta - Hari Raya Idul Fitri adalah momen kemenangan bagi umat Islam setelah satu bulan menunaikan ibadah puasa Ramadan. 

Banyak makanan dan minuman pada hari raya tersebut. Semua umat muslim bergembira dan bahagia tidak boleh ada yang susah pada saat itu.

Oleh sebab itulah, pada hari raya banyak tersedia makanan dan minuman yang enak dan nikmat. Hari Raya Idul Fitri adalah hari makan-makan jadi tidak boleh ada yang berpuasa. Puasa pada hari raya haram hukumnya.

Dasar pelarangan ini adalah hadis Muttafaq Alaih dari Abi Sa'id Al Khudri. "Rasulullah SAW melarang puasa di dua hari, hari Idul Fitri dan hari Kurban."

Idul Fitri sebenarnya juga merupakan harinya makan. Hal ini berdasar pada hadis riwayat Tirmidzi. "Hari Raya Idul Fitri adalah pada hari di mana semua orang makan."

Hadis ini menjadi dasar pengharaman semua puasa. Meskipun punya utang puasa atau kafarat maupun nazar, tetap dilarang dijalankan pada tanggal 1 Syawal.

Sebab, Allah SWT menyediakan waktu kepada hamba-Nya untuk menikmati hidangan hari raya. Selain itu, Idul Fitri juga merupakan pertanda sempurnya Ramadan.

Abi Ubaid Maula Ibn Azhar sebagaimana dikutip Imam Bukhari berpendapat demikian. "Aku menyaksikan hari raya bersama Umar bin al Khattab, beliau berkata: ini adalah dua hari yang dilarang Rasulullah SAW untuk berpuasa, yakni hari berbukanya kalian dari puasa, dan hari lainnya kalian makan di dalamnya dari hewan sembelihan kalian."

Makna larangan puasa saat Idul Fitri adalah perwujudan rasa syukur kepada Allah SWT. Setelah menahan lapar dan haus sebulan penuh, Allah membolehkan kita makan. 

Selain itu, hari raya Idul Fitri adalah tanda telah sempurnanya puasa Ramadan. Oleh karena itu, hari ini harus makan, dan tidak boleh ada yang berpuasa. Abi Ubaid Maula ibn Azhar sebagaimana yang telah dikutip oleh Imam al Bukhari berkata:

شهدت العيد مع عمر بن الخطاب رضي الله عنه فقال هذان يومان نهى رسول الله صلى الله عليه وسلم عن 

"Aku menyaksikan hari raya bersama Umar bin al Khattab, beliau berkata: ini adalah dua hari yang dilarang Rasulullah saw. untuk berpuasa, yakni hari berbukanya kalian dari puasa, dan hari lainnya kalian makan di dalamnya dari hewan sembelihan kalian.”

RendangDaging Kurban Jadi Rendang Padang Lezat, Ini Caranya | Ilustrasi. (Foto: PlukMe)

Larangan puasa dan wajib makan pada Hari Raya Idul fitri adalah sebagai bentuk manifestasi rasa syukur kepada Allah SWT.  

Dalam surah Yunus ayat 58, Allah berfirman: “Katakanlah: “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira.” Idul Fitri adalah karunia dan rahmat Allah yang harus disambut dengan gembira, dan bersuka cita yang digambarkan dengan makan-makan.

Dalam Ibanatul Ahkam syarh Bulughil Maram, karya Hasan Sulaiman an Nuri dan Alawi Abbas al-Maliki ketika mensyarah hadis tentang pelarangan puasa di hari raya memberikan penjelasan

وحكمة النهي صوم يومي العيدين أن فيه إعراضا عن ضيافة الله تعالى

Dan hikmah pelarangan puasa di dua hari raya adalah agar tidak menolak adanya tamu Allah Swt.

Jadi, Hari Raya Idul Fitri adalah ibarat tamu Allah SWT yang harus disambut dengan gembira. Oleh karena itu, tamu-tamu yang datang untuk bersilaturrahim kepada kita pun harus disambut dengan hidangan karena mereka pun juga tamu Allah.

Begitupun sebaliknya, ketika kita bersilaturrahim pada hari raya juga hendaknya menyenangkan tuan rumah dengan menyantap hidangan yang telah disediakan. Oleh karena itu kita dilarang berpuasa pada hari raya makan bagi seluruh muslim sedunia ini. Wa Allahu a’lam bis shawab. []

Baca juga:

Berita terkait