Hacker Rusia Amati Sistem Energi Amerika

Sejumlah hacker atau peretas Rusia telah mengamati sistem perusahaan energi dan infrastruktur penting lainnya di Amerika Serikat (AS)
Ilustrasi: Gambar gabungan dari peretas komputer yang tercakup dalam 1s dan 0s (Foto: voaindonesia.com/Courtesy)

Jakarta – Sejumlah hacker atau peretas Rusia telah mengamati sistem perusahaan energi dan infrastruktur penting lainnya di Amerika Serikat (AS). Aksi peretasan yang disponsori oleh pemerintah Rusia itu pada “saat ini” menimbulkan ancaman bagi keamanan nasional AS. Hal ini dikatakan oleh seorang pejabat tinggi FBI (Federal Bureau of Investigation - Biro Investigasi Federal) kepada anggota parlemen di Selasa, 29 Maret 2022.

"Ancaman dari Rusia dalam arti kriminal, dalam arti negara bangsa, sangat, sangat nyata, dan terkini," kata Bryan Vorndran, asisten direktur di divisi siber FBI, selama sidang di depan panel Dewan Perwakilan Rakyat AS.

Sejak Rusia melakukan invasi di Ukraina, Gedung Putih dan Departemen Kehakiman memperingatkan perusahaan-perusahaan AS bahwa data intelijen menunjukkan bahwa Rusia telah mengambil langkah awal untuk kemungkinan meluncurkan serangan siber.

Vorndran mengatakan kepada anggota parlemen bahwa "pengamatan (yang dilakukan) Rusia" pada jaringan di sektor energi AS telah meningkat baru-baru ini. Dia mengatakan aktivitas semacam itu merupakan "fase pengintaian" yang dilakukan Moskow untuk mencoba dan memahami pertahanan perusahaan dan untuk melihat apakah ada kerentanan yang dapat dieksploitasi.

"Ini adalah bagian yang sangat penting dari keseluruhan serangan," katanya. Ia menambahkan bahwa Rusia mewakili "salah satu dari dua musuh dunia maya paling cakap yang kita hadapi secara global," dan merupakan "musuh yang tangguh."

Tahun lalu, jauh sebelum serangan Rusia ke Ukraina, Presiden AS Joe Biden secara terbuka memperingatkan Presiden Rusia, Vladimir Putin, bahwa infrastruktur penting tertentu "dilarang" menjadi target serangan siber.

Peringatan itu berlaku untuk 16 jenis infrastruktur yang berbeda, yang ditetapkan sebagai sektor vital oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, termasuk telekomunikasi, perawatan kesehatan, makanan, dan energy (ah/rs)/Reuters/voaindonesia.com. []

AS Tawarkan Hadiah Ratusan Miliar Rupiah Buru Hacker DarkSide

Unit Toshiba Diretas DarkSide, Sebagian Data Hilang

Biden Marah Peretas Rusia Minta Tebusan Uang Kripto Rp 1 T

WN Inggris Tersangka Peretas Twitter Ditangkap di Spanyol

Berita terkait
Uang Rp 8,5 T Perusahaan Kripto Poly Network Digondol Hacker
Perusahaan jasa pengelola keuangan mata uang kripto Poly Network dibobol oleh hacker yang menggondol uang senilai Rp 8,5 triliun.
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.