Gus Muhaimin: Indonesia Maju Jika Kebudayaan jadi Panglima Pembangunan

Wakil Ketua DPD RI Gus Muhaimin mengakui peran besar seniman dalam menciptakan dan membangun karakter kehidupan berbangsa dan bernegara.
Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Abdul Muhaimin Iskandar. (Foto: Tagar/DPR RI)

Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Abdul Muhaimin Iskandar mengakui peran besar seniman dalam menciptakan dan membangun karakter kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Ia menyebut dua indikator suksesnya pembangunan, yaitu kebahagiaan dan kesejahteraan.

"Seniman ini jasanya sangat besar membangun karakter menciptakan kehidupan yang sukses. Sebab pembangunan itu tujuannya dua, bahagia dan sejahtera," kata Gus Muhaimin saat serap aspirasi seniman Mataraman di Padepokan Seni Kirun (PasSKI) Madiun, Jawa Timur, belum lama ini.

Orientasi pembangunan yang hanya diarahkan pada infrastruktur ia sebut belum menjadi indikator suksesnya pembangunan jika kebahagiaan masyarakat belum terakomodir.


Tapi sekarang budaya adalah panglima, karena sebetulnya politik dan ekonomi tidak boleh dipilah-pilah. Jadi Indonesia akan maju apabila kebudayaan menjadi  panglima pembangunannya.


"Salah satu indikator suksesnya pembangunan adalah kebahagiaan dan kesejahteraan. Dan kalau sudah ngomong kebahagiaan itu cuma ada dua, seni dan agama," kata Gus Muhaimin.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menambahkan, agama dan seni adalah dua kekuatan yang paling berjasa besar melahirkan kebahagiaan dan turut berkontribusi dalam menyukseskan pembangunan. 

"Dari eksisnya seniman dan agamawanlah suksesnya pembangunan di Tanah Air. Contohnya apa? Vaksinasi kalau tidak ada hubungan agama akan sulit dicapai. Kita tahu banyak pandangan-pandangan miring soal vaksin, untung ada NU, untung ada ulama-ulama Indonesia," tutur Gus Muhaimin.

Selain itu, keponakan Presiden RI ke-IV KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini menyebut kesejahteraan di Indonesia hanya bisa tercapai apabila ulama dan seniman semua bergerak untuk mendorong dan memberikan motivasi kuat bagi masyarakat. 

Gus Muhaimin berkisah di masa Orde Lama di bawah kepemimpinan Soekarno politik dijadikan Panglima pembangunan dan penyatuan bangsa.

Kemudian era Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto panglima pembangunan berubah menjadi ekonomi. "Tapi sekarang budaya adalah panglima, karena sebetulnya politik dan ekonomi tidak boleh dipilah-pilah. Jadi Indonesia akan maju apabila kebudayaan menjadi  panglima pembangunannya," tegas Gus Muhaimin.

Sementara itu, seniman senior sekaligus pemilik PadSKI, Syakirun atau lebih terkenal dengan nama panggung Kirun mengakui bahwa kepedulian Gus Muhaimin pada dunia seni dan budaya sangat luar biasa. 

"Terima kasih Gus. Gus Muhaimin full support kita dan membantu, apalagi pas pandemi kemarin, kita dibantu saat kita jatuh, saat kita sepi job," kata Kirun.

Dalam kesempatan itu turut hadir Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, Anggota DPR RI Fraksi PKB Muhtarom, Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Anik Maslachah, dan Anggota DPRD Jatim Aisyah Lilia Agustina.  []

Berita terkait
Gus Muhaimin Apresiasi Pemkab Bandung Pertahankan Kuliner Tradisional
Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Bandung yang serius mempertahankan eksistensi kuliner tradisional.
Gus Muhaimin Optimis RUU TPKS akan Jadi RUU Inisiatif DPR Januari
Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar yakin RUU TPKS akan ditetapkan sebagai usul inisiatif DPR pada Januari 2022. Simak pendapat gus muhaimin.
Gus Muhaimin: Kehadiran Pemerintah Dinanti Para Pelaku Seni
Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar mendukung penuh setiap ikhtiar untuk menyejahterakan artis, musisi dan seluruh pelaku seni di Indonesia.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.