Jakarta – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar menegaskan, bahwa Presiden RI Joko Widodo memiliki komitmen tinggi dalam memikirkan rakyatnya terutama masyarakat kalangan bawah.
"Hampir setiap hari saya ditelfon (presiden Jokowi), ditanya, sudah cair berapa, sudah berapa persen yang cair, dimana saja saya ingin tahu. Ini menunjukkan bahwa komitmen presiden bukan hanya mengambil kebijakan, tapi juga mengawal, apakah betul menterinya bekerja dengan baik," jelas Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.
Artinya tidak boleh ada warga Indonesia yang tidak tercover oleh seluruh jaring pengaman sosial yang ada
Hal itu, diungkapkan pria yang bisa disapa Gus Menteri ini saat meninjau penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa di Kabupaten Subang bersama Menteri Sosial, Juliari P Batubara. Kunjungan ini, untuk memastikan, bantuan tersebut benar-benar menyentuh warga yang ekonominya terdampak pandemi covid-19.
"Ini satu kolaborasi yang sangat bagus di era kementerian kabinet Indonesia maju di bawah komando Pak Presiden Joko Widodo. Kenapa, ini sebuah orkestrasi dan kolaborasi yang bagus utamanya soal sosial," kata Gus Menteri melalui keterangan tertulis yang diterima Tagar Kamis, 5 November 2020.
Gus Menteri juga mengungkapkan, beberapa desa di Indonesia telah kehabisan dana desa sehingga tidak dapat lagi menyalurkan BLT. Namun, kekurangan anggaran tersebut diambil alih Kementerian Sosial yang kemudian dapat menutupi kekurangan anggaran BLT ini.
- Baca Juga : Gus Menteri: Dana Desa untuk Tingkatkan Ekonomi dan SDM Desa
- Baca Juga : Gus Menteri Bakal Bangun 752 Homestay di Mandalika
"Artinya tidak boleh ada warga Indonesia yang tidak tercover oleh seluruh jaring pengaman sosial yang ada," ucap Doktor Honoris Causa dari UNY itu.
Gus Menteri juga menekankan, pemerintah akan terus mengawal program-program jaring pengaman sosial pada tahun 2021. Sebab menurut Gus Menteri, Presiden Jokowi selalu berprinsip bahwa urusan kemanusiaan adalah yang paling utama.
"Prinsipnya, urusan kemanusiaan bagi Pak Presiden melebihi urusan lain," ucapnya.[]