Jakarta – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar, mengusulkan agar alokasi anggaran untuk pengembangan empat Kabupaten di sekitar kawasan MotoGP Mandalika sebesar Rp9,4 miliar dialihkan untuk membangun homestay.
Selain itu, pria yang biasa disapa Gus Menteri ini juga mengatakan, Pembangunan Homestay itu, bisa menyertakan Dana Desa. Sedangkan pengelolaannya bisa dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) bekerja sama dengan masyarakat gunakan sistem bagi hasil.
Maka akan terkumpul dana Rp31 Miliar untuk 51 Desa. Dana jika diasumsikan pembangunan Rp40 juta maka terbangun 752 Homestay.
Adapun empat kecamatan di sekitar Kawasan Mandalika itu, tiga kecamatan ada di Lombok Tengah yaitu Kecamatan Pujut, Kecamatan Praya Barat dan Praya Timur. Lalu ada juga di Kecamatan Jero Waru Kabupaten Lombok Timur.
Menurut hitung-hitungan Gus Menteri, jika alokasi dana semula Rp9,4 miliar ditambahkan Dana Desa maka bisa membangun Homestay sebanyak 752. Sistimatikanya, potensi dana di Kemendesa PDTT Rp 9,4 miliar sebagai stimulan hibah ke Bumdes dan potensi sekitar 25 persen sebesar Rp 20,7miliar.
"Maka akan terkumpul dana Rp31 Miliar untuk 51 Desa. Dana jika diasumsikan pembangunan Rp40 juta maka terbangun 752 Homestay," kata Doktor Honoris Causa ini saat mengikuti Rapat Koordinasi membahas Persiapan Penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2021 secara virtual, Selasa 3 November 2020.
Mantan Ketua DPRD Jombang ini menjelaskan, pada bulan November 2020 akan menerjunkan tim khusus ke kawasan Mandalika, kemudian hingga Januari 2021 mengidentifikasi potensi dan masalah di lapangan.
- Baca juga : Gus Menteri: Pembangunan Lewat SGDs Desa Memiliki 18 Tujuan
- Baca juga : Satu Tahun Pengabdian, Gus Menteri Peroleh Penghargaan IPB
Bulan Februari 2021, proses pembangunan Homestay bakal dimulai dan diperkirakan selesai Juni 2021. Selanjutnya langsung digelar promosi di Official Website MGPA.
"Kemendes PDTT juga bakal investarisasi desa-desa wisata di NTB dan bakal promosikan juga di Official Website MGPA jadi para wisatawan bisa mengetahui secara detail dan akan mengunjunginya," ungkap Gus Menteri.[]