Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas

Gunung Merapi di Jawa Tengah kembali meluncurkan awan panas dengan jarak luncur 1.200 meter.
Gunung Merapi dilihat dari menara pandang di Kaliurang, Kabupaten Sleman, beberapa waktu lalu. Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas pada Rabu, 7 Agustus 2019. (Foto: Tagar/Kurniawan Eka Mulyana)

Sleman - Gunung Merapi di Jawa Tengah kembali meluncurkan awan panas dengan jarak luncur 1.200 meter ke arah Sungai Gendol, Rabu 7 Agustus 2019 sekitar pukul 01.17 WIB.

Berdasarkan catatan di seismogram Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), amplitudo guguran awan panas tersebut maksimal 66 milimeter dengan durasi sekira 120 detik.

Menanggapi hal tersebut, Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, menyatakan, tidak ada perubahan yang signifikan terkait aktivitas Gunung Merapi.

"Tidak ada perubahan yang signifikan di Merapi. Masih dalam rekomendasi yang kami sampaikan," jelasnya melalui pesan Whatsapp.

Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi

Sebelumnya, pada Selasa 6 Agustus 2019, pihak BPPTKG melalui akun Twitternya, @BPPTKG menerbitkan empat imbauan, pertama, agar warga mengosongkan radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Pihak BPPTKG juga mengimbau agar masyarakat, khususnya yang berada di kawasan rawan bencana III tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa, serta selalu mengikuti informasi terkini tentang Merapi.

Ke tiga, pemerintah daerah dan masyarakat diminta untuk mengantisipasi abu vulkanik. "Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi," demikian tertulis dalam imbauan tersebut.

Terpisah, seorang warga Cangkringan, Sleman, yang lebih dekat dengan Gunung Merapi, Heri Timbul, 40 tahun, mengaku melihat luncuran awan panas tersebut.

Menurutnya, selain awan panas, warga sekitar juga sudah terbiasa mendengar suara gemuruh dari arah Gunung Merapi.

Kata dia, suara itu bisa dari perut bumi, luncuran awan panas, atau dari truk pasir yang terperosok. Jika musim hujan, suara itu bisa berasal dari petir. "Terdengar suara gemuruh," katanya.[]

Baca juga:

Berita terkait
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.