Amankah Mendaki Gunung Merapi Saat Ini?

Gunung Merapi menawarkan keindahan alam yang khas, namun amankah mendaki Gunung Merapi saat ini?
Gunung Merapi pada Sabtu (30/3/2019) lima kali mengeluarkan awan panas, mengeluarkan asap solfatara berwarna putih. (Foto: BPPTKG Yogyakarta)

Yogyakarta, (Tagar 31/3/2019) - Radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi tidak boleh ada aktivitas penduduk. Pendakian ke puncak juga masih ditutup. Ini rekomendasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ).

Hal itu disampaikan petugas pengamatan Gunung Merapi, Sunarta kepada Tagar News, Sabtu (30/3).

Sunarta mengatakan, meski intensitas luncuran awan panas lebih sering terjadi akhir-akhir ini, namun status Merapi tetap pada level II atau waspada. Status dipertahankan sejak 21 Mei lalu.

Ia menambahkan, luncuran awan panas guguran yang jarak luncurnya semakin jauh atau mendekati permukiman warga. Untuk itu, masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran Kali Gendol harus meningkatkan kewaspadaan. 

"Di sungai itu masih banyak aktivitas penambangan pasir. Mereka harus meningkatkan kewaspadaan," katanya.

Sementara itu petugas di ruang monitoring BPPTKG, Nur Kholik menjelaskan pada Sabtu (30/3) selama enam jam, mulai pukul 06.00 sampai 06.00 WIB, Gunung Merapi memuntahkan lima kali awan panas atau wedhus gembel. Luncuran awan panas berkisar antara 600 meter sampai 1.100 meter.

Arah luncuran awan panas menuju ke arah tenggara atau Kali Gendol. Teramati lima kali mengeluarkan awan panas sejak dini hari sampai pagi.

Dia mengatakan lima kali luncuran awan panas terjadi pada pukul 00:31 WIB dengan jarak luncuran 600 meter berdurasi 60.5 detik, pukul 01:32 WIB jarak luncuran 850 meter berdurasi 87 detik.

Pukul 04:20 WIB jarak luncuran 1.100 meter dengan durasi 105 detik, pukul 05:55 WIB jarak luncuran 600 meter berdurasi 63 detik dan pukul 05:57 WIB dengan jarak luncuran 900 meter berdurasi 91 detik. Jarak terjauh dan terlama terjadi pada luncuran ketiga (1.100 meter dengan 105 detik).

Dari lima kali luncuran ada yang teramati secara visual namun ada yang tidak teramati. Dini hari saat cerah luncuran awan panas terlihat. Paginya saat berkabut luncuran awam panas tidak teramati karena seluruh badan gunung tertutup kabut.

Selain itu, secara visual asap kawah bertekanan lemah juga teramati. Berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 20-30 meter di atas puncak kawah. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.