Agam - Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanahdatar, Sumatera Barat, dilaporkan masih berstatus waspada. Hasil observasi sepanjang Senin, 22 Juni 2020, gunung tersebut terekam mengalami enam kali kegempaan. Empat di antaranya gempa tektonik lokal, dua lainnya tektonik jauh dengan amplitudo bervariasi.
Masyarakat di sekitar Gunungapi Marapi dan pengunjung maupun wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung Marapi pada radius 3 kilometer dari kawah.
Atas status waspada itu, Petugas Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi, Rio Andika telah merekomendasikan tidak ada aktivitas pendakian dalam radius tiga kilometer dari puncak.
Rio menyebutkan Gunung Marapi pada Senin, 22 Juni 2020 mengalami kegempaan sebanyak enam kali selama beberapa detik dengan amplitudo berbeda-beda.
"Amplitudonya untuk tektonik lokal berkisar 1-5 milimeter dengan durasi sekitar 26 detik sampai 78 detik. Sedangkan untuk tektonik jauh amplitudonya 2-3 milimeter dengan durasi 63-142 detik," katanya.
Atas laporan itu, Rio menyebutkan Gunung Marapi masih tetap berstatus waspada atau berada pada level dua. Bahkan, tiga sehari sebelumnya, Sabtu, 20 Juni 2020, saat para pendaki dari Nagari Bukik Batabuah diberitakan memulai perjalanan via jalur Koto Baru, hasil pengamatan Gunung Marapi dilaporkan juga mengalami total 5 kali kegempaan. Durasi terlama gempa tektonik saat itu mencapai 192 detik.
"Sampai hari ini, rekomendasi kami tetap sama. Masyarakat di sekitar Gunungapi Marapi dan pengunjung maupun wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung Marapi pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak," katanya.[]