Jakarta - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli menginginkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab hidup terlunta-lunta di Arab Saudi. Hal tersebut dia sampaikan melalui akun Twitter @GunRomli pada, Kamis, 5 Desember 2019.
Maka biarkan saja dia (Rizieq) terlunta-lunta.
Pria berusia 41 tahun itu mengunggah sebuah video berdurasi 18 detik yang berisi sumpah pentolan FPI tidak akan meminta bantuan, apalagi mengemis kepada Pemerintah Indonesia terkait masalah pencekalannya di Arab Saudi.
Guntur Romli meminta pemerintah Jokowi-Ma'ruf tidak perlu ambil pusing terhadap klaim pencekalan Rizieq, yang dia harapkan ucapan pentolan FPI sebaiknya diabaikan saja, karena melakukan tudingan yang tidak berdasar.
"Soal cekal di Saudi, Rizieq Syihab bersumpah 'Demi Allah' tidak akan minta bantuan apalagi mengemis pada Pemerintah Indonesia yang ia sebut 'Rezim Zalim Indonesia' sebelumnya Rizieq menuduh @jokowi sebagai Presiden Ilegal," tulis @GunRomli.
Baca juga: Mahfud MD dan Rizieq Shihab Saling Tepis
Cuitan Politikus PSI Guntur Romli soal sumpah Rizieq Shihab tidak perlu bantuan pemerintah Indonesia, Kamis, 5 Desember 2019. (foto: Twitter/@GunRomli).
"Maka biarkan saja dia (Rizieq) terlunta-lunta," kata Guntur Romli.
Berdasarkan pantauan Tagar hingga Kamis petang pukul 17.25 WIB, cuitan tersebut telah di-retweet sebanyak 988 dan mendapat likes 2.227.
Unggahan Guntur kemudian dikomentari warganet, salah satunya Sukamto Rudy yang memegang janji Rizieq. Apabila mengingkari sumpah, maka menurutnya pentolan FPI itu bakal terkena karma.
"Ingat & Catat Rizieq Syihab telah bersumpah tidak akan melibatkan Pemerintah Jokowi bila melanggar akan termakan karmanya sendiri kita tunggu aja kelanjutannya Gusti Boten Sare," tulis @rudysound.
Kemudian netizen bernama Ananta Tarigan berpendapat Rizieq seharusnya bersyukur lama tinggal di Arab Saudi. Dia mengusulkan agar pentolan FPI itu mengurus kewarganegaan baru, karena dia pandang sosok tersebut tidak menghormati kebhinnekaan yang ada di Indonesia.
Cuitan warganet soal sumpah Rizieq. (foto: Twitter/@GunRomli).
Dalam video berdurasi 18 detik itu, Rizieq berkata, "Demi Allah, saya bersumpah saya tidak akan meminta bantuan rezim zalim Indonesia, apalagi mengemis pada rezim zalim Indonesia untuk cabut cekal saya di Saudi Arabia."
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan kembali bahwa Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab tidak pernah melaporkan masalahnya ke Kedutaan Besar RI di Arab Saudi.
"Tidak ada. Saya sudah bicara dengan Kedubes," kata Mahfud di Jakarta, Senin, 2 Desember 2019.
Mahfud menyampaikan hal tersebut menanggapi pernyataan Rizieq yang membantah tidak pernah melaporkan masalahnya kepada otoritas Indonesia di Arab Saudi.
Rizieq dalam sambutannya lewat video pada acara Reuni 212 di Monas menyebutkan pada saat terjadi pencekalan, pihak yang pertama kali dihubungi adalah otoritas pemerintah RI.
Bahkan, kata dia, Dubes Indonesia untuk Arab Saudi sempat kirim utusan resmi ke kediamannya di kota Mekkah. Namun, Mahfud menyebut bahwa Rizieq tidak pernah datang ke KBRI, lantaran anggapan pemerintah Jokowi ilegal.
"Dia (Rizieq Shihab) tidak pernah datang. Dia menganggap pemerintah ilegal. Memang ada orang yang datangi dia, tanya. Tapi dia sendiri tidak pernah melapor. Kapan laporannya, tidak ada," tutur Mahfud MD. []
Baca juga: PA 212 Siap ke DPR Urus Rizieq Shihab Diasingkan
