Makassar - Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah memasuki awal musim hujan menginstruksikan kepada seluruh petugas yang berada di bidang lingkungan hidup untuk segera melakukan penanaman pohon. Hal tersebut karena melihat kondisi lingkungan yang super kritis.
“Indikator dari lingkungan kritis ini karena saat musim kemarau debit air sangat cepat habis, sementara saat hujan air sangat mudah naik, jadi ada fungsi yang tidak jalan di hulu,” kata Nurdin Abdullah, Jumat 3 Januari 2020.
Untuk menekan kondisi lingkungan kritis itu ada dua yang harus kita kerjakan, yang pertama adalah kita mengantisipasi curah hujan yang tinggi di musim hujan ini, yang kedua semua yang bekerja di bidang lingkungan saatnya kita menanam.
Indikator dari lingkungan kritis ini karena saat musim kemarau debit air sangat cepat habis, sementara saat hujan air sangat mudah naik.
Mantan bupati Bantaeng dua periode itu menyampaikan, penanaman pohon di saat cuaca lembab sebagai upaya konservasi lingkungan yang semakin kritis. Utamanya di daerah sekitar sungai.
“Lingkungan yang semakin kritis ini, kita bisa pulihkan dengan gerakan menanam, konservasi, bagaimana pun juga kita harus ingatkan juga masyarakyat mungkin tidak sebanding hasil yang dia terima dengan malapetaka yang terjadi,” jelasnya.
Guru besar Kehutanan Universitas Hasanuddin Makassar ini berharap, penanaman pohon juga dapat dilakukan melalui program organisasi lingkungan maupun melalui gerakan individu.
“Sungai menjadi dangkal karena sedimentasi, bayangkan kalau debit air naik sungai dangkal berarti kapasitas sungai melebihi dari kemampuan, itulah menjadi banjir,” jelas Nurdin. []