Gubernur Bali: Sebarkan Tri Hita Karana ke Seluruh Dunia

Gubernur Bali mengharapkan kearifan lokal Tri Hita Karana terus disebarluaskan hingga ke seluruh dunia karena ajaran ini menjadi roh pembangunan berkelanjutan.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika. (Foto: Ist)

Denpasar, (Tagar 7/11/2017) – Kearifan lokal Tri Hita Karana diharapkan dapat terus disebarluaskan hingga ke mancanegara karena ajaran ini menjadi semacam roh dalam pembangunan berkelanjutan.

"Jika berbicara tentang pembangunan berkelanjutan, maka sudah pasti arahnya pada Tri Hita Karana, filosofi masyarakat Bali yang mendasari kebahagiaan manusia. Untuk bisa sustainable, rohnya itu Tri Hita Karana," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menerima audiensi panitia Tri Hita Karana (THK) Awards 2017 di Denpasar, Senin (6/11) malam.

Menurut Pastika, pembangunan berkelanjutan bisa tercapai apabila ada harmoni atau keselarasan antara manusia dengan Tuhan, sesama manusia dan dengan alam semesta.

Oleh sebab itu, dia berharap kearifan lokal Tri Hita Karana bisa terus disebarluaskan bahkan ke mancanegara.

Dia berpandangan, orang asing sangat terbuka dengan konsep Tri Hita Karana karena memang sejalan dengan upaya menciptakan pembangunan berkelanjutan.

"Salah satunya untuk menularkan virus ini adalah dengan melibatkan dunia pariwisata seperti yang dilakukan Yayasan Tri Hita Karana melalui THK Awards," ujar Pastika.

Kesadaran Pelaku Pariwisata

Sementara itu, Ketua Yayasan Tri Hita Karana I Gusti Ngurah Wisnu Wardana menyampaikan, secara kuantitas peserta THK Awards tahun ini meningkat mencapai 155 peserta yang menunjukkan kesadaran pelaku pariwisata di Bali terhadap inisiatif ini semakin baik.

[caption id="attachment_27659" align="aligncenter" width="712"] TRI HITA KARANA: Dalam ajaran agama Hindu yang disebut Tri Hita Karana terbentuk dari tiga kata. Tri berarti tiga, Hita berarti kebahagiaan atau sejahtera, Karana berarti sebab atau penyebab. Jadi Tri Hita Karana mempunyai arti tiga penyebab kebahagiaan. Istilah Tri Hita Karana pertama kali muncul pada tanggal 11 Nopember 1966, pada waktu diselenggarakan Konferensi Daerah l Badan Perjuangan Umat Hindu Bali di Perguruan Dwijendra Denpasar. Konferensi diadakan berlandaskan kesadaran umat Hindu akan dharmanya untuk berperan serta dalam pembangunan bangsa menuju masyarakat sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila. (Gambar: Ist)[/caption]

THK Awards 2017 akan diselenggarakan pada 25 November 2017. Wardana mengatakan, penghargaan yang akan diserahkan di antaranya kategori Public Relations, Corporate Social Responsibility dan Melapa Melapi.

Ia menambahkan, tahun ini sesuai dengan anjuran "United Nations World Tourism Organisation (UNWTO)" dan Kementerian Pariwisata, pihaknya juga akan melakukan penilaian implementasi "global code ethic of tourism".

Perwakilan Tim Asesor THK Awards 2017 Gede Suarsa mengatakan, untuk THK Awards 2017 secara kualitas meningkat dan jauh lebih bagus dari tahun sebelumnya. Menurutnya, makin banyak hotel yang memiliki program CSR yang bagus dan berkualitas. (ant/yps)

Berita terkait